Penjualan otomatif juga membaik tercermin dari penjualan motor dan mobil yang tumbuh positif pada Agustus 2017.
Sementara itu, realisasi ekspor nonmigas riil pada Agustus 2017 tumbuh 8,04 persen (yoy) seiring tingginya harga komoditas ekspor primadona Indonesia seperti batu bara dan tembaga.
Inflasi rendah
Dengan berbagai risiko tersebut, lantas apa yang membuat BI begitu percaya diri untuk kembali memangkas suku bunga acuan?
Kondisi eksternal memang menjadi pertimbangan BI dalam menentukan suku bunga acuan. Namun, pertimbangan utama tetaplah faktor domestik, terutama inflasi.
BI menggunakan suku bunga acuan untuk mengarahkan inflasi agar sesuai dengan koridor target yang ditetapkan.
Secara sederhana, jika inflasi berada di bawah koridor target, maka BI akan menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-day RR. Jika inflasi berada di atas koridor target, maka bank sentral akan menaikkan BI 7-day RR.
Inflasi sendiri merupakan fenomena kenaikan harga barang akibat tidak seimbangnya permintaan dan penawaran.
Jika permintaan tinggi, namun pasokannya tidak mencukupi, maka harga akan naik sehingga terjadi inflasi. Sebaliknya, jika pasokan lebih besar dari permintaan, maka harga akan turun sehingga terjadi deflasi.
Jika inflasi tidak terkendali atau di luar dari koridor target yang ditentukan, maka perekonomian menjadi tidak stabil atau tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.