Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apindo Tolak Wacana Sistem Lelang untuk Gula Kristal Rafinasi

Kompas.com - 27/09/2017, 15:44 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menolak kebijakan pemerintah yang akan menerapkan sistem lelang pada gula kristal rafinasi (GKR). 

Menurut Apindo, seharunya pemerintah mengontrol harga gula agar lebih efektif dibanding negara tetangga ketimbang menerapkan sistem lelang. 

Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, ada tiga tujuan pemerintah mewacanakan sistem lelang gula kristal rafinasi. 

Pertama, yakni agar Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki akses harga GKR yang sama dengan industri besar. Kedua, untuk memonitor peredaran GKR. Ketiga, untuk mencegah rembesan GKR ke pasar tradisional. 

"Kalau (tujuannya agar) harga GKR lebih murah bagi UKM rasanya secara alamiah sulit. Pasti yang duitnya besar akan mendapatkan penawaran yang besar," ujar Hariyadi di Gedung Permata Kuningan, Jakarya, Rabu (27/9/2017).  

(Baca: Produksi Domestik Belum Cukup, Impor Gula Masih Diperlukan)

Dia menganalogikan membeli gula kristal rafinasi dengan membeli Indomie. Pasti membeli di Alfamart akan lebih mahal ketimbang membeli langsung di pabriknya. 

Hariyadi menuturkan, selama ini proses pembelian GKR sudah transparan sebab ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.

Pertama, proses pembelian menggunakan skema business to business (b-to-b). Kedua, persyaratan pembelian minimal juga harus 1 ton, sementara kebutuhan UKM di bawah 600 kilogram.

Ketiga, gula kristal rafinasi untuk konsumsi industri itu speksfikasinya beda dengan gula konsumsi.

Hariyadi mengungkapkan, industri besar tidak akan menjual GKR ke pasaran. Karena, GKR merupakan bahan baku untuk makanan atau minuman. Menurut dia, menjual makanan atau minuman olahan akan mendapatkan nilai yang lebih besar ketimbang menjual gula kristal rafinasi ke pasaran. 

"Buat apa industri jual gulanya? Karena kalau dibuat makanan dan minuman nilai tambahnya sudah tinggi. Jadi ngapain dia jual gula," ungkap dia. 

Hariyadi mengatakan, pemerintah sebenarnya tidak perlu mengeluarkan kebijakan sistem lelang pada GKR. Seharusnya, pemerintah mengontrol harga gula menjadi kompetitif dibandingkan dengan negara sekitar. 

"Harga gula kita termasuk yang tertinggi. Kalau di Indonesia harganya Rp 12.000 per kilogram, nyeberang sedikit (ke Malaysia) harganya Rp 7.000 per kilogram. Industri juga mau harganya lebih murah," pungkas dia. 

Sekadar informasi, kebijakan lelang GKR tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 16 Tahun 2017 tentang Penyelenggara Pasar Lelang GKR.  

Awalnya, penerapan sistem lelang ini dilaksanakan pada 1 Oktober 2017. Akan tetapi, pelaksanaannya diundur menjadi pada Januari 2018.

Kompas TV Mesin Pabrik Gula Meledak, 3 Pekerja Terluka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com