Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Konektivitas, Negara-negara Asia dan Eropa Sepakati Deklarasi Bali

Kompas.com - 28/09/2017, 06:09 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Negara-negara Asia dan Eropa berkomitmen untuk meningkatkan konektivitas dua wilayah. Komitmen tersebut tertuang dalam Deklarasi Bali atau Bali Declaration.

Bali Declaration disepakati dalam acara pertemuan menteri-menteri transportasi Asia-Eropa (ASEM-TMM) yang digelar di Nusa Dua Bali, 27-28 September 2017.

Acara tersebut dihadiri oleh delegasi dari 39 negara dan 15 di antaranya adalah menteri transportasi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi selaku perwakilan tuan rumah menjelaskan Deklarasi Bali ini merupakan bentuk kesepakatan dan upaya untuk meningkatkan hubungan dua kawasan agar lebih baik dari sebelumnya.

"Ini menjadi kerangka kerja sama yang bisa dijalin di antara negara-negara anggota ASEM," jelasnya Rabu (27/9/2017).

Sementara itu delegasi Uni Eropa Violeta Bulc menjelaskan penguatan kerja sama antara Asia dan Eropa penting untuk dilakukan dalam rangka peningkatan kesejahteraan dua kawasan.

Terkait dengan hal ini, Uni Eropa memiliki tiga poin penting dalam kerja sama dengan negara-negara Asia.

Pertama adalah peningkatan konektivitas di sektor aviasi, maritim dan perkeretaapian. Selanjutnya menciptakan transportasi yang berkelanjutan dengan mengurangi emisi karbon, dan yang terakhir adalah meningkatkan keselamatan berkendara di jalan raya.

Berikut 20 poin yang menjadi kesepakatan yang tertuang dalam Deklarasi Bali:

1. Menegaskan peran penting ASEM TMM dan pentingnya menindaklanjuti komitmen yang dibuat untuk kemitraan yang lebih kuat di semua bidang transportasi.

2. Melanjutkan pekerjaan untuk memperkuat kerja sama antara semua pemangku kepentingan untuk mengembangkan dan memperbaiki sistem transportasi terpadu untuk menjembatani Asia dan Eropa guna memfasilitasi mobilitas orang, barang, layanan dan investasi melalui platform bilateral dan multilateral.

3. Memperkenalkan rencana strategis untuk pengembangan dan peningkatan koridor transportasi dan rute antara Asia dan Eropa dengan mengadopsi pendekatan sinergis yang mengintegrasikan rencana transportasi strategis regional yang dikembangkan antara lain di bawah kerangka kerja sama EU, ASEAN, UNECE, UNESCAP, IMO, ICAO, WCO, OSJD, OTIF, ITF, SCO, EEU, dan ECO, untuk membangun rencana konektivitas transportasi yang baik di dua wilayah.

4. Mempertimbangkan untuk mewujudkan rencana tersebut dengan melakukan, antara lain, sebuah studi kelayakan oleh think tank ASEM yang dapat dipertimbangkan oleh ASEM Eurasia Experts Group (EEG) dan Asia-Europe Foundation (ASEF) sebagai institusi di bawah ASEM yang karyanya telah sesuai dengan prioritas ASEM dengan mempertimbangkan Euro-Asia Transport Links Project (EATL).

5. Meningkatkan kualitas, keandalan, keberlanjutan dan ketahanan semua sistem transportasi, termasuk infrastruktur regional dan lintas batas untuk mencapai akses transportasi yang terjangkau dan adil untuk semua;

6. Mempromosikan sistem transportasi multimodal terpadu yang melibatkan semua moda transportasi untuk memudahkan pergerakan penumpang dan kargo melalui pengembangan infrastruktur terkoordinasi dan aplikasi teknologi informasi, rantai pasokan logistik inovatif yang baru dan teknologi transportasi "hijau" untuk mendukung pertumbuhan konektivitas inklusif

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com