"Jadi kami juga harus lebih banyak transaksi untuk dapat poin dan reward," kata Franky yang baru pertama kali mengikuti JLC Member Gathering tersebut.
Hanya saja, dia mengeluhkan keterbatasan informasi mengenai JLC oleh para agen. Franky mengaku tak pernah mendapat jawaban detail ketika bertanya mengenai JLC kepada agen JNE.
Menanggapi hal itu, Fanny Sahbandar, Customer Loyalty Specialist JNE menyayangkan hal tersebut. Sebab, Franky termasuk anggota JLC yang aktif.
Melalui hal ini, JNE berjanji akan menyosialisasikan informasi mengenai JLC hingga tingkat paling bawah atau agen.
Fanny menjelaskan, program JLC sudah ada sejak tahun 2009 dengan nama JNE Card. Kemudian pada tahun 2014, JNE Card berubah nama menjadi JLC dan fitur pendaftaran diubah dari manual menjadi online.
Sejak tahun 2014, pertumbuhan anggota JLC meningkat seiring dengan semakin banyaknya bisnis online maupun e-commerce.
"Mengingat dua tahun belakangan bisnis e-commerce makin meningkat. Kiriman semakin banyak, kalau enggak jadi member kan sayang juga, nanti ada keuntungan potongan harga (ongkos kirim bagi anggota JLC)," kata Fanny.
Saat ini, lanjut dia, sekitar 60.000 anggota JLC dan sebagian besar merupakan pemilik toko online. Jumlah pengiriman dari anggota JLC sebanyak 700.000 tiap bulannya.
"Kami berharap semakin banyaknya bisnis e-commerce dan usaha online, semakin banyak yang menjadi member JLC, jumlah pengiriman meningkat dan (berpengaruh) ke revenue," kata Fanny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.