Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat R80 Rancangan BJ Habibie Akan Gunakan Teknologi Terkini

Kompas.com - 29/09/2017, 06:15 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Regio Aviasi Industri (RAI) Agung Nugroho mengungkapkan, pesawat rancangan Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie R80 akan menggunakan teknologi terkini yang bisa memberikan kenyamanan kepada penumpang.

"Kami akan memggunakan teknologi yang memaksimalkan produktivitas, dan meminimalkan biaya operasi, dan memaksimalkan kenyamanan baik untuk pilot maupun orang atau penumpang," ujar Agung di kediaman BJ Habibie, Patra Kuningan, Kamis (28/9/2017).

Salah satunya adalah teknologi yang mampu meminimalisir suara kebisingan yang dihasilkan oleh baling-baling pada sisi kanan dan kiri sayap pesawat R80.

"Kami juga pakai teknologi yang membuat penumpang nyaman, jadi misalnya kebisingan akan kami atasi dengan active noise jadi bisingnya akan sangat rendah," paparnya.

(Baca: BJ Habibie Ajak Masyarakat Sumbang Dana untuk Pengembangan Pesawat R80)

 

Namun demikian, Agung menegaskan, pihaknya tidak akan menggunakan teknologi yang sedang dikembangkan dalam artian coba-coba.

Menurutnya, dengan menggunakan teknologi yang sudah terbukti akan memberikan kemudahan dalam hal perawatan, perbaikan, maupun ketersediaan suku cadang onderdil pesawat.

"Tentunya kami menggunakan teknologi yang sudah terbukti bukan teknologi yang sedang dalam percobaan, jadi supaya ada produk support, ada kepastian," jelasnya.

Selain itu, untuk ruang kemudi pesawat R80 juga akan menggunakan teknologi yang lebih memudahkan pilot dalam bekerja, termasuk menggunakan peralatan navigasi maupun radar yang tidak ketinggalan zaman hingga puluhan tahun mendatang.

"Sistem kendali kami juga akan pakai fly by wire untuk memudahkan pilot bekerja, avionic kami gunakan jenis-jenis yang bisa digunakan sistem navigasi udara pada 2020 keatas jadi kami buat pesawat itu lebih aman, lebih nyaman, lebih gampang dipelihara, sehingga itu bisa menjadi alat kerja bagi airline," pungkasnya.

Sementara itu, Presiden Ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie mengajak masyarakat untuk ikut andil dalam proyek pengembangan purwarupa (prototype) pesawat rancangannya yakni R80 melalui skema penggalangan dana.

PT Regio Aviasi Industri (RAI) yang merupakan perusahaan bentukan BJ Habibie bersama putranya Ilham Habibie, telah menjalin kerja sama dengan situs penggalangan dana melalui internet atau crowdfunding yakni Kitabisa.com.

Sebagai informasi, rencananya, prototype pesawat R80 akan diujiterbangkan pada tahun 2020 mendatang.

Setelah melewati tahapan proses sertifikasi, R80 baru akan diproduksi secara massal pada tahun 2025 dalam melayani penerbangan jarak pendek-menengah. 

Hingga saat ini sudah ada beberapa maskapai dalam negeri yang menyatakan minatnya untuk menggunakan pesawat R80 rancamgan BJ Habibie.

Adapun maskapai tersebut, antara lain Kalstar, Nam Air, Trigana Air, dan Aviastar dengan total 155 unit.

Berdasarkan data Kitabisa.com, untuk sementara sudah ada 1.704 donatur yang ikut memberikan donasinya dengan jumlah dana yang terkumpul mencapai Rp 499.264.387. 

Kompas TV Menandai 72 tahun Indonesia merdeka, sebuah sejarah kebangkitan industri dirgantara nusantara dicatat dengan diluncurkannya pesawat N-219.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com