Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Teddy Oetomo

Head of Intermediary PT Schroder Investment Management Indonesia 

Mulailah dengan Secangkir Kopi

Kompas.com - 29/09/2017, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Apa tips untuk memulai investasi? Mungkin sudah ratusan kali saya dihadapkan dengan pertanyaan tersebut.

Sebenarnya memulai investasi tidaklah sulit. Jangan dibayangkan bahwa kita butuh ratusan juta rupiah untuk memulai investasi.

Di masa sekarang ini, hampir semua bank di Indonesia memberikan layanan investasi yang sangat terjangkau.

Ambil contohnya reksa dana. Hanya dengan Rp 100.000 kita dapat mulai berinvestasi di reksa dana dan instrument investasi tersebut dapat dibeli di hampir semua bank di Indonesia.

Pilihannya pun beragam dan dapat disesuaikan dengan profil resiko masing-masing individu, mulai dari reksadana berbasis pasar uang hingga berbasis surat hutang negara, saham maupun campuran. 

Sebenarnya cukup menarik bahwa dengan semua kemudahan yang ada, jumlah investor domestik Indonesia bisa dibilang cukup minim, apalagi mengingat jumlah penduduk kita yang begitu besar.

Sebenarnya yang mungkin kurang dari kita adalah disiplin untuk berinvestasi.

Seringkali sewaktu mendengar kata investasi, kita terbayang sejumlah uang yang harus dikesampingkan dan kita harus mengecangkan ikat pinggang dan mengurangi konsumsi kita secara drastis. Sebenarnya semua itu tidaklah tepat.

Dengan begitu banyak kedai kopi bermerk di kota-kota besar di Indonesia, seringkali kita menganggapnya menjadi hal yang awam untuk merogoh kantong dari Rp 30.000 sampai Rp 50.000 dan bahkan kadangkala lebih dari itu, untuk secangkir kopi.

Mari kita hitung, jika menyisihkan Rp 30.000 per hari sama dengan Rp 11 juta per tahun. Bila kita investasikan Rp 11 juta per tahun dengan asumsi potensi keuntungan 12 persen per tahun selama 10 tahun, maka akan menghasilkan nilai investasi sebesar Rp 215 juta.

Bila diinvestasikan selama 20 tahun, maka nilai investasi tersebut akan mencapai Rp 882 juta. Bahkan apabila dengan asumsi yang sama, maka Rp 50 ribu per hari akan menghasilkan Rp 358 juta dalam 10 tahun dan Rp 1,47miliar dalam 20 tahun.

Bila kita menggunakan asumsi investasi Rp 70.000 per hari, maka nilai investasi dapat mencapai Rp 500 juta setelah 10 tahun and Rp 2.05miliar setelah 20 tahun dengan asumsi potensi keuntungan 12 persen per tahun.

Ilustrasi investasiTeddy Oetomo/Head of Intermediary PT Schroder Investment Management Indonesia Ilustrasi investasi

Banyak dari kita yang sudah mengetahui pentingnya berinvestasi guna menunjang masa depan kita.

Namun, kita seringkali mengeluh akan betapa sulitnya menyisihkan penghasilan untuk diinvestasikan, tapi di lain pihak, dengan mudahnya kita merogoh kantong untuk secangkir kopi dari kedai bermerk.

Memang di sini saya tidak bermaksud bahwa kita semua tidak boleh mengkonsumsi kopi dari kedai bermerk.

Tentu saja hal itu sah-sah saja terutama bagi mereka yang memiliki penghasilan yang lebih dari cukup.

Ilustrasi ini sebenarnya dibuat hanya supaya kita semua mendapatkan gambaran bagaimana dengan sedikit disiplin dalam menyisihkan sebagian dari penghasilan kita, di jangka panjang dapat menjadi investasi dengan nilai yang cukup berarti.

Dengan semua kemudahan yang ada pada masa kini, dari berbagai fasilias yang disediakan perbankan, berinvestasi sudah menjadi sangat mudah.

Dengan sedikit kedisiplinan dalam menyisihkan sebagian dari penghasilan, kita sudah dapat berinvestasi guna menunjang masa depan kita.

Instrumen investasi seperti reksa dana yang sangat terjangkau membuka peluang bagi semua individu untuk berinvestasi.

Tidak lagi kita harus mengumpulkan dana dalam jumlah besar sebelum dapat memulai berinvestasi. Hanya dengan Rp 100.000 kita sudah dapat mulai berinvestasi.

Pada masa seperti sekarang ini, hampir tidak ada alasan untuk tidak berinvestasi demi masa depan kita.

Kompas TV Tips Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com