Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Home Credit Indonesia Ganti Wajah Baru

Kompas.com - 29/09/2017, 13:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Home Credit Indonesia melakukan transformasi perusahaan dengan memperkenalkan identitas merek yang baru. Perseroan mengumumkan perubahan wajah baru dengan mengganti logo.

CEO Home Credit Indonesia Jaroslav Gaisler menyatakan, perubahan logo perseroan adalah simbol perubahan. Home Credit, imbuh Gaisler, ingin terus membantu masyarakat.

"Logo wajah tersenyum ini membawa arti bahwa kami menyediakan layanan pembiayaan yang mudah, cepat dan aman bagi seluruh pelanggan kami," ungkap Gaisler dalam pernyataan resmi, Jumat (29/9/2017).

"Kami tidak hanya ingin menjadi yang tercepat, kami juga ingin meningkatkan kredibilitas perusahaan dan mendapatkan loyalitas pelanggan melalui kepercayaan yang diberikan." 

(Baca: Home Credit Indonesia Masih Merugi pada 2016)

Gaisler menuturkan, era digital saat ini memainkan peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, Home Credit menggunakan teknologi terdepan dalam memberikan layanan kepada pelanggan.

Home Credit berharap dengan transformasi identitas baru korporasi ini, akan terus berkomitmen untuk menjadi pemimpin pasar dalam industri pembiayaan consumer durables, dan tentunya memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Sejak resmi beroperasi di tahun 2013, hingga akhir Agustus 2017 ini, Home Credit telah melayani 1,2 juta pelanggan dengan lebih dari 8.400 titik penjualan yang tersebar di Indonesia.

Pertumbuhan bisnis Home Credit juga turut menciptakan lebih dari 7.600 lapangan pekerjaan baru di Indonesia.

Hingga akhir tahun 2018 nanti, layanan Home Credit akan hadir di seluruh Indonesia. Setiap orang dapat menikmati layanan Home Credit melalui pembelian di dalam toko yang telah menjadi mitra, pembiayaan online dan juga pembiayaan multiguna bagi yang telah menjadi pelanggan.

Proses persetujuan ataupun penolakan aplikasi pengajuan pembiayaan, dapat diketahui hanya sekitar 30 menit.

Kompas TV Stimulus BI ini diharapkan mampu menggairahkan penyaluran kredit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com