Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klappertaart Digemari Warga Luar Manado, Begini Trik Pengemasan dan Pengirimannya

Kompas.com - 02/10/2017, 11:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Salah satu makanan dan oleh-oleh khas Manado yang paling banyak digemari adalah klappertaart.

Tak sedikit masyarakat luar Manado yang sengaja membeli kue basah berbahan dasar kelapa tersebut dengan cara langsung memesan dari Manado.

Elsje Christine Sumangkut, pemilik toko "Christine Klappertaart" mengaku sering menerima pesanan ke Jakarta, Bekasi, dan Makassar. Cara pengemasan klappertaart menjadi tantangan bagi dirinya, karena kue tersebut cenderung basah dan tidak tahan lama.

"Mengolah kelapa ada tekniknya biar kelapa enggak cepat basi. Saya sarankan yang membawa klappertaart dengan handcarry, hanya bisa bertahan 20 jam," kata Christine, saat dikunjungi tim #ExploreJNE Manado, Kamis (28/9/2017).

Sedangkan untuk mengirim klappertaart, perlu penanganan dan peralatan khusus. Christine menyimpan klappertaart lebih lama dibanding kue lainnya, agar menjadi setengah beku.

Kemudian klappertaart yang akan dikirim ke luar kota tersebut dimasukkan ke dalam sebuah plastik khusus. Christine membeli alat vacuum untuk menyedot udara di dalam plastik klappertaart.

"Setelah klappertaart terbungkus rapi, kami bungkus kembali pakai bubble wrap dan kami masukkan ke dus. Jadi kalau kuenya dibolak-balik tetap aman, tidak hancur," kata Christine.

Untuk mengirim klappertaart, Christine biasanya menggunakan jasa pengiriman dari Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Dia mengambil jasa pengiriman yang tiba satu hari, yakni Yakin Esok Sampai (YES).

Christine sempat terkejut ketika mengetahui klappertaartnya sudah mendunia. Pada Maret 2017 lalu, Christine sempat diajak Kementerian Pariwisata mengikuti pameran di Berlin dan Paris.

Ia terkejut, pegawai KBRI di Perancis kerap membawa klappertaartnya dari Manado. Padahal, Christine hingga kini belum berani mengirim klappertaart ke luar negeri karena khawatir cepat basi.

"Kalau kirim (klappertaart) ke luar Manado, rata-rata 2 kali dalam seminggu. Saya cuma kirim klappertaart ukuran sedang dan besar, karena kalau yang ukuran kecil cepat rusak, hanya pakai aluminium foil," kata Christine.

Kepala Kantor Cabang Utama JNE Manado Jualianus Barthen Patinggi menjelaskan, Christine Klappertaart segera masuk dalam daftar layanan Pesanan Oleh-oleh Nusantara (Pesona) dari PT TIKI JNE.

Adapun Pesona didirikan JNE sebagai wadah mendukung usaha kecil dan menengah untuk mengembangkan usaha dengan perluasan pangsa pasar di dalam dan luar negeri.

Awalnya, produk yang ada di dalam Pesona dijual secara "offline", namun kini telah dapat dipesan "online" di http://pesonanusantara.co.id dan aplikasi Pesona.

"Kami sudah sarankan ke Bu Christine, klappertaart akan segera bergabung ke Pesona. Saat ini baru ada satu oleh-oleh Manado yang tersedia di Pesona, yaitu kolombeng atau semacam bolu zaman dulu," kata Barthen.

Dia mengatakan, sudah banyak permintaan konsumen agar klappertaart masuk ke dalam layanan pemesana online, Pesona. JNE mengajak Christine untuk masuk ke dalam Pesona, karena produknya sudah mendapat sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan terdaftar sebagai Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).

Produk klappertaart lanjut dia, belum masuk Pesona karena perusahaan jasa pengiriman itu mengaku kesulitan mengirim kue tersebut. Belum lagi, klappertaart hanya bisa tahan dalam hitungan hari di luar mesin pendingin.

"Sekarang kami terus berinovasi dalam sisi pengiriman klappertaart dan sudah cukup berhasil," kata Barthen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com