MAKASSAR, KOMPAS.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI mencatat, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terbanyak menganggur dan belum mendapat tempat bekerja.
Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 10 persen dari 7,01 juta orang berstatus pengangguran, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2017.
Hal tersebut diungkapkan, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker RI, Bambang Satrio Lelono disela-sela pencanangan Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing (GNP2DS) di Hotel Clarion Makassar, Senin (2/10/2017).
(Baca: Tingkat Pengangguran Turun Tipis di Februari 2017)
Menurut Bambang, kalau dilihat data angka pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan, mayoritas itu lulusan SMK, nomor dua lulusan SMA, dan ketiga Politeknik.
"Lulusan SMK banyak yang nganggur, ini memang unik. Kenapa malah justru lulusan SMK yang banyak nganggur, padahal mereka lulusan siap pakai di dunia kerja," ungkapnya.
Tingginya jumlah pengangguran dari lulusan SMK, kata Bambang, berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2017.
Dari data BPS periode Februari 2017 itu, dari 131,55 juta orang yang masuk sebagai angkatan kerja, tercatat 124,54 juta orang yang bekerja. Sisanya yakni 7,01 juta orang berstatus pengangguran.
Dongkrak Kualitas
Dengan fenomena yang terjadi saat ini, Kemenaker akan melakukan pembenahan berdasarkan Instruksi Presiden atau Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.