Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

E-commerce Terus Berkembang, Produk Lokal Harus Menjadi Tuan Rumah

Kompas.com - 02/10/2017, 20:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Sungkari, mengungkapkan, pasar e-commerce terus menggeliat dan diprediksi akan terus meningkat. 

Namun, masih banyak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) belum memiliki kemampuan untuk berasing di era digital seperti saat ini.

Hari menegaskan, kedepan produk-produk UMKM lokal harus menjadi tuan rumah di negara sendiri dan bukan hanya menjadi penonton dan tergerus produk asing.

"Kita di era e-ccomerce dan harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Pertama adalah konsistensi produk, kualitas, branding, packaging dan pendaftaran hak kelayaan intelektual," ujar Hari saat konfrensi pers ajang kompetisi bagi para UMKM The Big Start Indonesia season 2 dari Blibli.com di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (2/10/2017).

(Baca: Gelar The Big Start Indonesia, Blibli.com Ingin UKM Indonesia Mendunia)

Selain itu, lanjut Hari, banyak pelaku UMKM dalam negeri juga tidak membuat produk yang dibuatnya menarik, seperti tidak membuat cerita singkat atau asal usul produk tersebut yang bisa membuat ketertarikan konsumen.

"Banyak yang buat produk ya buat saja, tidak ada story telling, dan bagaimana proses pembuatannya. Bukan hanya produk, bagi pembeli harus ada sensasinya, seperti kain tenun harus diceritakan kalau tenun itu kain bersejarah yang sudah digunakan sejak nenek moyang," ungkapnya.

Menurutnya, berbagai masalah tersebut bisa dijawab dengan pendampingan, pelatihan dan juga pemasaran produk yang masif.

"Mereka perlu pendampingan. Jangan hanya mengcopy, tapi harus hal baru, bawa learifan lokal," jelasnya.

Senada dengan hal tersebut, CEO Blibli.com Kusumo Martanto mengatakan, dari 25.000 partner pada laman e-commerce Blibli.com yang dikategorikan sebagai UMKM masih sedikit dan perlu ditingkatkan.

"Dari 25.000 partner di Blibli.com, yang kategori UMKM masih kecil sekitar 500 sampai 1.000, dan ini The Big Start Indonesia merupakan wadah, ayo sama sama bangun UMKM," tegasnya.

Sementara itu, The Big Start Indonesia season 2 merupakan sebuah kompetisi yang diperuntukkan bagi para creativepreneur muda Indonesia yang memiliki skala usaha mikro kecil menengah (UMKM). 

Yakni dengan memberi kesempatan bagi mereka untuk bisa menunjukkan produk kreatif terbaiknya serta mempersiapkan diri menuju era digital khususnya e-commerce.

Pada ajang kali ini Blibli.com telah mendapatkan 20 UMKM finalis setelah melalui tahapan penjaringan hingga seleksi dari 20.000 UMKM yang mendaftar program tersebut.

Para finalis akan melewati babak karantina di Jakarta mulai 5 sampai 19 Oktober 2017 dan akan dipilih tiga terbaik dengan hadiah total Rp 1 miliar.

Kompas TV Alibaba Tambah Kepemilikan Saham ke Lazada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com