Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pengemudi yang Berwirausaha, Uber Luncurkan UberEntrepreneur

Kompas.com - 03/10/2017, 20:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan aplikasi layanan transportasi, Uber Indonesia meluncurkan UberEntrepreneur. Layanan ini diklaim sebagai inisiatif dalam mengapresiasi dan menghubungkan para mitra pengemudi Uber yang juga merupakan pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah. 

Head of Public Policy Uber Indonesia John Colombo menjelaskan UberEntrepreneur merupakan program baru dari Uber setelah aplikasi tersebut beroperasi di Indonesia selama tiga tahun terakhir.

"Kami melihat bahwa banyak mitra pengemudi yang juga punya bisnis sendiri, berwirausaha, ada juga yang seniman dan punya toko. Kami lihat potensi untuk membantu mereka," kata John, dalam acara peluncuran UberEntrepreneur, di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2017).

Berdasarkan riset dari Alphabeta, sebanyak 46 persen mitra pengemudi bergabung dengan Uber untuk menentukan waktu mengemudi. Sedangkan 61 persen mitra pengemudi menggunakan Uber kurang dari 10 jam per minggu. John menjelaskan, mayoritas mitra pengemudi yang tergabung dalam UberEntrepreneur merupakan mereka yang belum lama merintis wirausaha dan memerlukan dukungan serta akses yang lebih luas untuk mengembangkan usahanya.

Hingga Juli 2017, sebanyak 8.400 mitra pengemudi yang telah bergabung dengan UberEntrepreneur. 40 persen diantaranya baru menjalankan usaha kurang dari dua tahun, 60 persen mitra pengemudi sudah berwirausaha di atas dua tahun dengan 44 persen diantaranya telah memiliki omzet antata Rp 1-5 juta tiap bulannya.

"Ini merupakan bentuk dukungan untuk memperluas jaringan dan pelatihan kewirausahaan. Inisiatif ini juga memungkinkan mitra pengemudi menentukan kapanpun dan dimanapun mereka menggunakan aplikasi Uber," kata John.

Di dalam aplikasi Uber, terdapat fitur berupa icon bola lampu di samping foto dan nama mitra pengemudi. Sementara di beberapa kota di Indonesia, terdapat kartu untuk menginformasikan bahwa pengemudi tersebut merupakan seorang UberEntrepreneur.

Para penumpang dapat mengobrol dengan mitra pengemudi mengenai usaha yang dijalani saat tidak mengemudi bersama Uber. Hal ini, lanjut dia, dapat membangun kepercayaan diri mitra pengemudi, serta memperluas jaringan dan menciptakan peluang bisnis baru.

Mitra pengemudi yang bergabung dengan UberEntrepreneur juga akan mendapat pelatihan dan workshop. UberEntrepreneur akan berkolaborasi dengan beberapa lembaga, antara lain Excellerate Labs dan aplikasi Kelola yang akan memberikan pelatihan pengembangan UKM.

Pelatihan dimulai pertengahan Oktober hingga Desember di Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Selain itu, Uber juga menggandeng Yayasan Cinta Anak Bangsa untuk memberi pelatihan kepada 150 anak mitra pengemudi UberEntrepreneur di Jakarta.

"Bentuk pelatihannya tergantung kebutuhan dari mitra pengemudi, tapi ada yang (mengenai) pendanaan, mengenai bagaimana dengan pemasaran, macam-macam sesuai yang dibutuhkan. Pelatihan juga akan ada mengenai pengembangan pengelolaan bisnis," kata John.

Kompas TV Pemerintah kota London menganggap cara Uber berbisnis dengan tidak patut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Whats New
Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Whats New
PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

Whats New
KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com