Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Ingin Pangkas Defisit Perdagangan dengan Thailand

Kompas.com - 04/10/2017, 13:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump menyatakan keinginannya untuk menurunkan defisit perdagangan antara AS dengan Thailand. Hal ini diungkapkan Trump kepada Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha di Gedung Putih.

Trump memang berkomitmen untuk memperbaiki hubungan perdagangan antara AS dengan beragam negara sejak menjabat presiden pada Januari 2017 lalu. Ia pun dalam kesempatan itu menyoroti hubungan perdagangan AS dengan Thailand.

"Hubungan kita di bidang perdagangan menjadi lebih penting dan (Thailand) merupakan negara yang sangat bagus untuk dapat bermitra dagang. Saya pikir kami akan mencoba menjual lebih banyak kepada Anda, jika memungkinkan," ujar Trump seperti dikutip dari Reuters, Rabu (4/10/2017).

(Baca: Bicarakan Perdagangan dan Korut, Trump Segera Kunjungi Asia)

Data pemerintah AS menunjukkan, defisit perdagangan antara AS dengan Thailand pada tahun 2016 lalu mencapai 18,9 miliar dollar AS. Angka ini adalah yang tertinggi ke-11 bagi AS.

Pertemuan antara Trump dengan Chan-ocha dipandang menjadi tanda perbaikan hubungan antara AS dan Thailand. Sebelumnya, hubungan kedua negara sempat terpengaruh ketika militer Thailand mengambil alih kekuasaan dalam kudeta tahun 2014 silam.

Sejumlah kelompok pembela hak asasi manusia sangat menentang pertemuan antara Trump dengan Chan-ocha. Mereka memandang pertemuan itu sebagai 'hadiah' bagi pemimpin otoritarian yang menyandera kebebasan demokrasi.

Adapun Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai menyatakan pertemuan kedua kepala negara tersebut merupakan pertemuan yang spesial.

"Ini menunjukkan perhatian khusus bagi perdana menteri Thailand," jelas Pramudwinai.

Kompas TV Perseteruan ini dipicu masalah persaingan senjata nuklir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com