Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Emas Batangan Kena Pajak, Apakah Harga Emas Antam Naik?

Kompas.com - 04/10/2017, 19:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Aneka Tambang (Antam) menuturkan harga emasnya tidak otomatis naik setelah adanya pengumuman pengenaan pajak penghasilan (PPh) 22 untuk pembelian emas batangan.

"Kenaikan atau turunnya harga emas mengacu kepada fluktuasi harga emas internasional," ujar Corporate Secretary Antam Aprilandi Hidayat kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (4/10/2017).

(Baca: Kini Beli Emas Antam Dikenai Pajak)

Dihubungi terpisah Marketing Manager Antam Logam Mulia Yudi Hermansyah memastikan, harga emas Antam tidak naik setelah pengumuman pada 2 Oktober 2017 tersebut.

Hal itu kata Yudi disebabkan karena Antam sudah memasukan PPh 22 jauh sebelum 2 Oktober 2017.

Soal kapan pastinya, ia mengacu kepada aturan penerapan PPh 22 untuk pembelian emas batangan yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.010/2017 yang terbit 1 Maret 2017 lalu.

(Baca: Beli Emas Antam Dikenai Pajak PPh 22, Ini Penjelasan Ditjen Pajak )

"Harga tidak terkoreksi sebenarnya. Jadi bukan tiba-tiba ada PPh 22 harga emas juga naik, ya enggak. Kalau lihat hari Jumat dan Senin kan itu enggak ada kenaikan karena PPh. Kalaupun ada kenaikan itu karena harga emas dunia yang meningkat," kata dia.

Pada Jumat, 29 September 2017, sebelum adanya pengumuman pengenaan PPh 22, harga emas Antam sebesar Rp 608.000 per gram.

Sementara pada Senin, 2 Oktober 2017, setelah ada pengumuman, harganya justru turun menjadi Rp 606.000 per gram.

Pada Rabu (04/10/2017), harga emas Antam mencapai Rp 607.000 per gram untuk emas batangan 1 gram.

(Baca: Bikin Kaget, Kenapa Antam Baru Pasang Pengumuman Beli Emas Kena Pajak?)

Kompas TV Meski Dilarang, Warga Tetap Menambang Emas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com