JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan angkutan taksi PT Blue Bird Tbk (BIRD) menyatakan persaingan dengan taksi online tetap akan terjadi dalam bisnis transportasi darat.
Direktur Blue Bird Group, Sigit Priawan Djokosoetono menyatakan, adanya persaingan tersebut tidak lantas mendorong perseroan untuk menjual aset dan memangkas karyawan.
"Kami tidak ada (rencana menjual aset dan memangkas karyawan. Kalau penjualan kendaraan itu sudah biasa, bagian dari peremajaan," ujar Sigit kepada Kompas.com, Kamis (5/10/2017).
Sigit menuturkan, untuk bersaing dengan taksi online, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi.
Salah satu strateginya yakni fokus pada peningkatan pelayanan dan menyiapkan teknologi tinggi.
(Baca: Pendapatan Merosot, Taksi Express Harus Jual Aset dan PHK Pegawai)
Dalam hal ini, lanjut dia, perseroan telah mempunyai pemesanan taksi yang menggunakan aplikasi yang dinamakan MyBlueBird.
Tidak hanya itu, Blue Bird juga telah bermitra dengan perusahaan aplikasi Go-Jek, sehingga pemesanan bisa dilakukan melalui aplikasi Go-Jek.
"Kami juga sudah punya aplikasi. Sudah online juga. Selama ini sudah bisa digunakan di sembilan kota. Kami akan kembangkan lagi di kota-kota lain," jelas dia.
Namun sayangnya, Sigit enggan menanggapi terkait dengan persaingan tarif antara tarif konvensional dengan taksi online.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan