Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri BUMN: Pembentukan "Holding" Tambang Rampung Tahun Ini

Kompas.com - 06/10/2017, 08:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno menyatakan, pembentukan holding BUMN pertambangan dan migas akan rampunf pada tahun 2017. Saat ini, tengah dilakukan tahap harmonisasi dengan kementerian terkait.

Rini pun menuturkan, pembentukan holding tambang dan migas juga sudah disosialisasikan kepada pegawai masing-masing BUMN yang akan digabungkan. Segala proses terkait holding tersebut masih berlanjut hingga saat ini.

"Insya Allah tahun ini terselesaikan harmonisasi dengan kementerian-kementerian lain. Sudah ada FGD (focus group discussion) ke internal antar perusahaan itu, migas dan pertambangan," kata Rini dalam acara dialog di Plaza Mandiri, Kamis (5/10/2017).

Guna mempercepat pembentukan holding tersebut adalah dengan menunjuk Budi Gunadi Sadikin sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum. BUMN tersebut akan menjadi induk dalam holding BUMN tambang.

Rini menuturkan, pembentukan holding tambang dan migas dimaksudkan untuk memperkuat perusahaan-perusahan milik negara tanpa harus membebani negara. Sehingga diharapkan BUMN dapat memberikan kontribusi dividen lebih besar dengan dilebur dalam satu perusahaan.

"Sekarang batu bara melakukan penambangan sendiri, investasi sendiri. Antam (Aneka Tambang) hal yang sama kita harapkan sinergi ini satukan dalam alat-alat beratnya sehingga cost production (biaya produksi) menurun," tutup Rini.

Holding BUMN migas meliputi PT Pertamina (Persero) sebagai induk dan termasuk di dalamnya adalah Perusahaan Gas Negara (PGN).

Sementara itu, dalam holding BUMN tambang, Inalum akan menjadi induk, membawahi PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk, dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com