Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maskapai Eropa Gulung Tikar, Ini Lima Berita Terpopuler Ekonomi

Kompas.com - 06/10/2017, 09:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah maskapai penerbangan di Eropa berjatuhan. Terakhir adalah maskapai Inggris, Monarch yang memilih menghentikan operasionalnya.

Berita terkait bisnis penerbangan tersebut menjadi berita terpopuler di kanal Ekonomi Kompas.com sepanjang hari kemarin, Kamis (5/10/2017), di samping beberapa berita lainnya.

Berita lain yang juga menjadi perhatian pembaca adalah perkembangan terakhir soal First Travel serta kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang melarang pengumpulan dana masyarakat oleh sejumlah badan usaha.

Berikut berita ekonomi terpopuler sepanjang hari kemarin:

1. Maskapai Penerbangan Eropa "Berjatuhan," Mengapa?

Sejumlah maskapai penerbangan Eropa susah payah mempertahankan kinerja di tengah persaingan bisnis yang kian mengetat. Namun, pada akhirnya, beberapa di antaranya terpaksa "jatuh".

Maskapai penerbangan Air Berlin dan maskapai penerbangan nasional Italia Alitalia adalah dua maskapai yang terlebih dahulu jatuh.

Kemudian, maskapai penerbangan Inggris Monarch menghentikan operasionalnya pada awal pekan ini, membuat 110.000 penumpang telantar.

2. OJK: Kami Tak Pernah Beri Izin First Travel Lakukan Perjalanan

Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) meminta para pelaku usaha jasa keuangan untuk terus aktif meningkatkan literasi keuangan masyarakat.Sebab, masih banyak masyarakat yang menggunakan produk keuangan, namun tak paham mengenai literasinya.

Hal itu disampaikan oleh Sondang Martha Samosir, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK saat pelaksanaan Seminar Nasional Literasi Keuangan, di Gedung BI Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (4/10/2017).

3. Sri Mulyani Pastikan Pernyataan Presiden Soal Isu Daya Beli Valid

Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan pernyataan Presiden Joko Widodo terkait isu penurunan daya beli masyarakat bukanlah pernyataan tanpa data.Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa daya beli masyarakat tidak turun.

Ia justru menyebut isu sengaja diciptakan oleh lawan politik untuk menghambat elektabilitasnya di pemilu presiden 2019 mendatang.

4. Risma dan Upayanya Menjaga Daya Beli Masyarakat

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com