Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taksi Express Masih Targetkan Tambah 1.000 Pengemudi dengan Gaji UMP

Kompas.com - 07/10/2017, 16:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Operator taksi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) menargetkan akan menambah 1.000 pengemudi hingga akhir tahun ini.

Mereka akan digaji dengan gaji tetap standar Upah Minimum Provinsi (UMP). 

CEO Express Group Benny Setiawan mengatakan, perseroannya akan fokus merekrut pengemudi dan mengesampingkan organisasi pendukung.

"Kami sudah melakukan rekrutmen pengemudi, target rekrutmen sampai akhir tahun tambahan 1.000 pengemudi. Pengemudi ini untuk yang bekerja sama dengan Uber maupun yang kami tunjuk," kata Benny, di kantornya di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (6/10/2017).

Baca juga: Taksi Express Bakal Jual 14,5 Hektar Lahan demi Bayar Utang dan Perbaiki Kendaraan

Dia mengatakan, tambahan 1.000 pengemudi ini akan digaji dengan konsep berbeda dengan sebelumnya.

Adapun sebanyak 17.000 pengemudi taksi Express merupakan pengemudi kemitraan. Mereka mendapat penghasilan dari argo penumpang dan diwajibkan menyetor kepada Express sebesar Rp 150.000 per harinya.

Kemudian, pengemudi kemitraan ini dikontrak selama 5 tahun dan dapat memiliki mobil taksi yang dikendarai pada akhir periode.

"Nah kami menerapkan konsep baru (untuk tambahan 1.000 pengemudi) dengan memberi gaji tetap senilai UMP, BPJS Kesehatan, dan tunjangan hari raya (THR). Kami pikirkan bagaimana pengemudi sejahtera," kata Benny.

Baca juga: Apa Alasan Express PHK Ratusan Karyawannya?


Selain itu, Benny menyebut, Express juga merekrut untuk pengemudi paruh waktu. Program ini diarahkan bagi para mahasiswa yang ingin menambah uang saku.

Pengemudi dapat mengemudikan taksi selama 6-8 jam per harinya.

"Jadi sekarang industri sudah berubah, sekarang kami fokus bagaimana merekrut pengemudi. Sekarang kami mengurangi karyawan tapi kami timpali dengan lebih intensif merekrut pengemudi dalam 1-2 tahun ke depan," kata Benny.

Adapun sebelumnya TAXI memutuskan hubungan kerja dengan 400 orang karyawannya hingga kuartal III tahun 2017. Selain itu, perseroan juga berencana menjual aset tanah dan menjual 136 unit armada taksi, 1 unit bus direncanakan juga bakal dijual.

Dana dari penjualan aset tersebut akan digunakan untuk mengurangi kewajiban atau pembayaran utang jangka panjang perseroan.

Hal ini dilakukan lantaran pendapatan perseroan tercatat merosot. Per Juni 2017, pendapatan TAXI tercatat hanya sebesar Rp 158,73 miliar.

Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 374,06 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com