Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Mesin Terlambat, Airbus Kalah dari Boeing

Kompas.com - 09/10/2017, 07:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Produsen pesawat asal Eropa, Airbus, menjual 56 unit dan mengirim 55 unit pesawat selama bulan September 2017. Dengan demikian, Airbus tetap berada pada peringkat kedua di bawah pesaingnya dari AS, Boeing, selama Januari-September 2017.

Mengutip Reuters, Senin (9/10/2017), pengiriman pesawat oleh Airbus pada September 2017 itu termasuk 13 unit pesawat seri A320neo. Sepanjang bulan kemarin, keterlambatan pasokan mesin dari Pratt & Whitney ini turut mempengaruhi pengiriman pesawat oleh pabrikan yang berbasis di Eropa ini.

Sepanjang Januari hingga September 2017, Airbus mengirim 89 pesawat A320neo generasi baru bermodel hemat bahan bakar. Airbus masih harus mengirimkan lebih dari 100 unit pada kuartal IV 2017 untuk mencapai target tahunan sebesar 200 unit.

Pada periode yang sama, Airbus juga mengirim 50 unit pesawat tipe A350. Bulan lalu, CEO Airbus Fabrice Bregier menyatakan pihaknya berencana mengirim sekitar 75 unit pesawat A350 sepanjang tahun ini.

Antara bulan Januari hingga September 2017, Airbus menjual 319 unit pesawat atau 271 unit setelah pembatalan dan konversi. Adapun pengiriman pesawat mencapai 454 unit.

Airbus menargetkan pengiriman 700 unit pesawat pada tahun 2017. Akan tetapi, secara verbal Airbus menyatakan kepada analis bahwa pengiriman akan mencapai 720 unit pesawat.

Sementara itu, selama sembilan bulan di tahun 2017, Boeing menerima pesanan sebanyak 565 unit pesawat atau 498 unit setelah pembatalan. Adapun pengiriman mencapai 554 unit pesawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com