Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Tetap Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Menguat

Kompas.com - 09/10/2017, 11:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

SINGAPURA, KOMPAS.com - Harga minyak dunia menguat pada Senin (9/10/2017) pada pembukaan perdagangan di Asia.

Penguatan ini sejalan dengan ekspektasi bahwa Arab Saudi akan melanjutkan pembatasan produksi untuk mendongkrak harga.

Selain itu, harga minyak juga terdorong penurunan jumlah rig yang mengebor minyak baru di AS.

Produsen dan perusahaan pemurnian minyak di negara bagian Louisiana, Mississippi, dan Alabama sempat menutup fasilitas karena badai Nate, namun berencana bakal kembali melakukan kegiatan pada Senin waktu setempat.

Acuan harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada level 49,44 dollar AS per barrel. Angka tersebut naik 15 sen atau 0,3 persen dibandingkan pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Sementara itu, acuan harga minyak mentah internasional Brent diperdagangkan pada level 55,70 dollar AS per barrel. Angka ini naik 8 sen atau 0,14 persen dibandingkan pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Pada Jumat (6/10/2017) lalu, harga minyak merosot 2 persen dan WTI kembali turun di bawah 50 dollar AS per barrel. Penurunan ini disebabkan kembali mengemukanya kekhawatiran mengenai kelebihan produksi minyak.

Namun demikian, para analis menyatakan bahwa komitmen Arab Saudi untuk mendukung pasar dengan menahan produksi akan mencegah harga minyak mentah jatuh lebih dalam.

"Kami masih tetap meyakini bahwa Arab Saudi akan terus melanjutkan dukungan terhadap pasar minyak, khususnya sampai penjualan Aramco," ujar Shane Channel, penasihat ekuitas dan derivatif di ASR Wealth Advisers.

BUMN minyak milik Arab Saudi sekaligus perusahaan minyak terbesar di dunia, Saudi Aramco direncanakan bakal melepas 5 persen sahamnta kepada publik melalui skema penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Aksi korporasi ini ditargetkan terealisasi tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com