Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Berinvestasi di Perdagangan Berjangka dari Bos BBJ

Kompas.com - 09/10/2017, 13:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) Stephanus Paulus Lumintang mengajak nasabah untuk selalu waspada terhadap penipuan berkedok investasi yang marak terjadi.

Menurut dia, perdagangan berjangka komoditi ke depan akan jadi alternatif investasi yang menarik. Untuk itu, agar masyarakat yang tertarik harus tidak mudah tertipu.

"Caranya, jangan buru-buru jadi investor. Anda harus mempelajari apa itu investasi dan apa risiko-risikoya," kata dia.

Selanjutnya, jika sudah paham, pelajari investasi yang diinginkan, dan cari tahu apakah jenisnya tersebut sah atau tidak. Juga cek keabsahan pialang berjangka yang ingin dituju ke regulator yakni Bappebti.

"Tahap selanjutnya adalah simulasi atau demo perdagangan. Anda bisa datang ke BBJ saban minggu, free of charge, dan disana juga disediakan ruang diskusi," lanjut Paulus.

Nah, jika sudah paham simulasi perdagangan, langkah selanjutnya adalah melakukannya. Namun disarankan agar tidak tergiur dengan iming-iming penghasilan besar.

"Investasi di bursa berjangka perlu kedewasaan finansial dan pengelolaan risiko yang tepat. Alih-alih jadi kaya, malah bisa jatuh miskin nantinya jika tidak cermat," lanjut dia.

Di BBJ, memulai investasi ini rata-rata perlu modal besar. Modal terkecil yakni di kontrak emas berkala, yakni minimum investasi mulai Rp 250.000. Namun Paulus mengingatkan, beda komoditas akan beda pula nilainya.

Di BBJ ada dua transaksi yakni transaksi komoditas dan sistem perdagangan alternatif (SPA) yakni foreign exchange (forex).

Paulus mengatakan pihaknya lebih mendorong perdagangan komoditas terlebih dahulu sebelum investor lanjut ke perdagangan mata uang.

"Jika sudah berpengalaman di komoditas tidak ada salahnya mencoba SPA, karena SPA lebih berisiko," lanjut dia.

Kurang Diminati?

Paulus menepis anggapan bahwa bursa berjangka kurang diminati investor ketimbang bursa saham. Pasalnya, ada dua bursa yang menyelenggarakan perdagangan berjangka komoditas di Indonesia, yakni BBJ dan ICDX.

"Bukan karena susah, tapi karena kurangnya pemahaman. Sebab ritme di dalam bursa berjangka itu berubah terus tidak bisa jadi patokan," kata dia.

Misalnya saja, fluktuatif harga dari waktu ke waktu sangat cepat sekali sehingga nasabah yang tidak memantau akan keteteran. Contohnya, harga emas yang dipengaruhi oleh nilai tukar dan perekonomian dunia. Jadi nasabah untuk satu komoditas harus memantau berbagai macam sisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com