Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Dukung Program Mewirausahakan Petani

Kompas.com - 09/10/2017, 15:58 WIB

GARUT, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ikut mendukung program pemerintah untuk mewirausahakan Petani (Korporatisasi Petani) di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Hal tersebut dilakukan dengan melakukan pendampingan dan fungsi edukasi, pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani sampai dengan pembentukan korporatisasi petani sehingga petani di Kabupaten Garut mampu beralih usaha dari cara yang konvensional menjadi lebih profesional. 

Dukungan BNI tersebut disampaikan dalam acara Sosialiasi Mewirausahakan Petani yang diadakan di Garut, Jawa Barat, Senin (9/10/2017). Hadir pada kesempatan Direktur Bisnis Kecil & Jaringan BNI Catur Budi Harto, Bupati Garut Rudy Gunawan, Pejabat Direktur Pemberdayaan Ekonomi Desa Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nugroho, dan Direktur PT Mitra BUMDes Nusantara Abdullah Djawas. 

Pada kesempatan ini, dibentuk PT Mitra BUMDes Bersama (PT MBB) yang merupakan joint venture antara PT Mitra BUMDes Nusantara (PT MBN) dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

MBN akan menjadi pemegang saham mayoritas PT MBB sebesar 51 persen dan sisanya sebesar 49 persen akan dimiliki oleh BUMDes dan Gapoktan.

Selanjutnya, Gapoktan sebagai bagian dari MBB akan mengidentifikasi para petani yang layak mendapatkan fasilitas pemberian subsidi dan pembiayaan melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tani dari perbankan.

Mereka juga sekaligus mengidentifikasi petani yang layak mendapatkan bantuan sosial dan atau subsidi dari pemerintah untuk memenuhi keperluan bahan bahan pertanian seperti pupuk dan benih melalui Kartu Tani. Langkah tersebut akan menghilangkan ketergantungan petani terhadap praktek lintah darat dan ijon yang terjadi selama ini.

Catur Budi Harto mengungkapkan, BNI sebagai lembaga keuangan memfasilitasi petani dengan pemberian KUR dan Kartu Tani tersebut. Pada kesempatan ini, BNI menyalurkan KUR yang diberikan secara simbolis pada acara kepada 5 orang petani.

Kemudian menyalurkan Kartu Tani untuk para petani dari Kecamatan Kadungora, Kecamatan Banyuresmi, dan Kecamatan Limbangan, dan diserahkan secara simbolis kepada 19 petani di sela-sela acara sosialisasi tersebut.

Korporatisasi Petani merupakan salah satu arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yaitu sebuah upaya untuk mensinergikan kegiatan-kegiatan agribisnis dan agroindustri yang telah berjalan selama ini.

Kegiatan pertanian diintegrasikan dari hulu hingga ke hilir sehingga menjadi lebih efisien melalui kolaborasi dengan lembaga ekonomi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan perbankan.

Untuk itu, BNI mendukung inisiasi ini melalui pemberian modal berupa KUR, asistensi keuangan melalui Agen46, peluncuran Kartu Tani yang memiliki banyak benefit, serta penyaluran bantuan Corporate Social Responsibility (CSR).

Hingga akhir September 2017, total pembiayaan BNI di Sektor Pertanian & Perkebunan adalah Rp 37,2 triliun, termasuk diantaranya kredit kecil, sebesar Rp 2,1 triliun yang sebagian disalurkan dalam bentuk KUR.

BNI telah menyalurkan KUR kepada 29.954 debitur dengan maksimal kredit Rp 5,4 triliun di semua sektor, termasuk pertanian dan perkebunan.

BNI menjadikan Kartu Tani sebagai sarana pemberian layanan perbankan yang lebih lengkap bagi para petani, termasuk untuk menabung dan mendapatkan pinjaman KUR Budidaya Pertanian. Dengan demikian, diharapkan akan terjadi peningkatan kesejahteraan petani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com