JAKARTA, KOMPAS.com - Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, saat ini perseroan sudah menerbitkan sebanyak 9,7 juta kartu uang elektronik (e-money). Hingga Agustus 2017, total transaksi menggunakan kartu e-money sekitar Rp 4 triliun.
"Total transaksi kira-kira sampai dengan bulan Agustus sekitar 4 triliun, yang paling banyak untuk (pembayaran) jalan tol ya," kata Rohan, di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2017).
Rohan memperkirakan, akan ada pertumbuhan sekitar 15 persen, atau sekitar 10 juta kartu e-money hingga akhir tahun.
(Baca: E-Money Vs E-Wallet, Mana yang Lebih Menarik Digunakan?)
Peningkatan itu seiring dengan penerapan pembayaran non tunai di ruas tol pada bulan ini. "Kalau transaksinya dari Rp 4 triliun (meningkat) jadi sekitar Rp 6 trilliun," ujar Rohan.
Rohan mengatakan, Bank Mandiri menguasai 60 persen dari total jumlah e-money di pasaran. Dengan banyaknya kartu e-money yang beredar di pasaran, profit yang akan diperoleh Bank Mandiri dari dana endapan kartu juga besar.
"Mengendapnya tuh lumayan besar sama dengan transaksi itu (Rp 4 triliun) ya sekitar itu, dengan rata-rata saldo tiap kartu sekitar Rp 300.000 dan Rp 500.000 ya," kata Rohan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.