TANGERANG, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan pelat merah Garuda Indonesia secara resmi mempensiunkan pesawat Boeing 747-400.
Sebanyak tiga pesawat Boeing 747-400 dengan nomor registrasi PK-GSI, PK-GSG, dan PK-GSH tidak akan dioperasikan lagi dalam penerbangan Garuda Indonesia.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N Mansury mengatakan, pesawat tersebut telah dioperasikan sejak tahun 1994, dengan jam terbang selama 89.900 jam.
Pesawat tersebut dipensiunkan, karena pemakaian bahan bakarnya lebih boros dibandingkan pesawat yang dimiliki sekarang seperti Boeing 777-300 ER.
"Pesawat ini telah beroperasi 23 tahun dan mempunyai kapasitas 428 penumpang. Ini kapasitas terbesar dari seluruh jajaran armada," ujar Pahala di GMF AeroAsia, Tangerang, Senin (9/10/2017).
(Baca: Garuda Indonesia Tunda Pengiriman Pesawat hingga 2019)
Mantan Direktur Keuangan Bank Mandiri ini mengungkapkan, pen?erbangan terakhir pesawat tersebut dengan melayani penerbangan kepulangan jamaah haji dari Madinah menuju Makassar pada 6 Oktober 2017.
Untuk selanjutnya, tutur Pahala, pesawat tersebut nantinya akan dijual ke negara lain. Namun sayangnya, Pahala engggan menyebutkan ke negara mana pesawat tersebut akan dijual.
"Belum tahu (mau dijual ke mana), tetapi sedang proses penjualan," pungkas dia.
Boeing 747-400 merupakan armada terbesar dari sejumlah armada yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.