Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua BUMN Bangun Hunian TOD Rp 200 Jutaan di Stasiun Juanda dan Tanah Abang

Kompas.com - 10/10/2017, 17:57 WIB
Penulis Achmad Fauzi
|
EditorAprillia Ika

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan rumah susun berkonsep transit oriented development (TOD) terus dilakukan pemerintah.

Kali ini dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pembangunan Perusahaan (Persero) Tbk (PTPP) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) KAI menginisiasi pembangunan rumah susun (rusun) berkonsep TOD di lingkungan Stasiun Juanda dan Stasiun Tanah Abang, Jakarta.

Direktur Utama PTPP, Tumiyana mengatakan, rusun berkonsep TOD dibangun di lingkungan dua stasiun tersebut karena sudah terintegrasi dengan transportasi yakni kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek dan TransJakarta.

"Jadi setelah keluar rusun mau kemana-mana bisa dengan KRL Jabodetabek dan satu lagi ada bus rapid transit atau TransJakarta," ujar Tumiyana saat groundbreaking rumah susun berkonsep TOD, di Lingkungan Stasiun Juanda, Jakarta, Selasa (10/10/2017).

(Baca: Apartemen Transit di Stasiun Bogor, 30 Persen untuk Penghasilan Rendah)

Tumiyana mengungkapkan, pembangunan rusun berkonsep TOD di Stasiun Juanda diselenggarakan dengan luas tanah 9,1 hektar yang dimiliki PT KAI.

Proyek rusun berkonsep TOD Juanda ini akan dilakukan pembangunan sebanyak dua tower yang akan menampung sebanyak 627 unit hunian yang akan menelan nilai investasi sekitar Rp 300 miliar.

Adapun rasio rusun TOD untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mencapai 36 persen dengan luas ruangan per unit 32 meter persegi dan harga jual 7 juta per meter persegi atau Rp 224 juta per unit.

"Kami juga siapkan tempat seluas 200 meter persegi yang bisa digunakan startup untuk menjalankan bisnisnya," kata dia. 

Sementera untuk rusun TOD di Tanah Abang, dibangun dengan lahan 6,2 hektar dibagi 4 stacking. Stacking 1 huniannya 700 unit dengan rasio untuk MBR 35 persen. Di Tanah Abang  juga disiapkan lahan untuk startup.

Tumiyana mengharapkan, dengan adanya hunian yang terintegrasi dengan transportasi, akan mempermudah mobilisasi masyarakat tanpa harus mengganti beberapa transportasi.

"Pembangunan ini dapat membuat biaya transportasi penghuni TOD tersebut menjadi lebih efisien karena terintegrasi langsung dengan moda transportasi massal," pungkas dia.

Kompas TV hingga pertengahan 2015, konflik penghuni vs pengelola mencapai 216 dari 500 kasus

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

OJK: TaniFund 'Angkat Tangan', Tak Mampu Atasi Gagal Bayar

OJK: TaniFund "Angkat Tangan", Tak Mampu Atasi Gagal Bayar

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Sri Mulyani Ditagih Utang Rp 179 Miliar oleh Jusuf Hamka | Kenapa Masyarakat Mudah Kena Tipu di Sektor Jasa Keuangan?

[POPULER MONEY] Respons Sri Mulyani Ditagih Utang Rp 179 Miliar oleh Jusuf Hamka | Kenapa Masyarakat Mudah Kena Tipu di Sektor Jasa Keuangan?

Whats New
Belum Berizin, Lahan Reklamasi di Batam Disegel Sementara

Belum Berizin, Lahan Reklamasi di Batam Disegel Sementara

Whats New
Segudang Pekerjaan Rumah CEO Baru Twitter Linda Yaccarino

Segudang Pekerjaan Rumah CEO Baru Twitter Linda Yaccarino

Whats New
Percepat Layanan Pelanggan, NINE Targetkan Buka 19 'Service Point' Tahun Ini

Percepat Layanan Pelanggan, NINE Targetkan Buka 19 "Service Point" Tahun Ini

Rilis
Catatkan Rugi Sepanjang 2022, Emiten Properti JSPT Absen Bagi Dividen

Catatkan Rugi Sepanjang 2022, Emiten Properti JSPT Absen Bagi Dividen

Whats New
Sepanjang 2022, Pertamina Patra Niaga Catatkan Laba Bersih Rp 2,89 Triliun

Sepanjang 2022, Pertamina Patra Niaga Catatkan Laba Bersih Rp 2,89 Triliun

Whats New
Luhut Ungkap Sakit Hati kepada Haris Azhar dan Fatia

Luhut Ungkap Sakit Hati kepada Haris Azhar dan Fatia

Whats New
Tekan Kredit Macet, BRI Gencar Jual Aset-aset Bermasalah

Tekan Kredit Macet, BRI Gencar Jual Aset-aset Bermasalah

Whats New
Hampir Full Digital, Transaksi Konvensional di BRI Tinggal 1,1 Persen

Hampir Full Digital, Transaksi Konvensional di BRI Tinggal 1,1 Persen

Whats New
Menaker Ida Dampingi Presiden Jokowi Kunker ke Malaysia, Bahas Pelindungan PMI

Menaker Ida Dampingi Presiden Jokowi Kunker ke Malaysia, Bahas Pelindungan PMI

Whats New
Hadirkan Beragam Pilihan Hiburan, Begini Cara Langganan OTT di IndiHome

Hadirkan Beragam Pilihan Hiburan, Begini Cara Langganan OTT di IndiHome

Whats New
Lowongan Kerja BUMN PT PP untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN PT PP untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beli Solar di Jakarta, Banten, dan Jabar Wajib Pakai QR Code MyPertamina

Beli Solar di Jakarta, Banten, dan Jabar Wajib Pakai QR Code MyPertamina

Whats New
Kemenkeu Sebut Himbara Kerap 'Monopoli' Setoran PNBP Kementerian/Lembaga

Kemenkeu Sebut Himbara Kerap 'Monopoli' Setoran PNBP Kementerian/Lembaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com