Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Meningkat, Samsung Raup Keuntungan di Kuartal Ketiga 2017

Kompas.com - 11/10/2017, 14:00 WIB
Bernardin Mario P. N.

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com – Perusahaan produsen smartphone terbesar dunia asal Korea Selatan, Samsung Electronics Co Ltd, diperkirakan akan mencetak rekor keuntungan di kuartal ketiga pada Jumat (13/10/2017) mendatang.

Ini berkat penjualan cip memori dan pendapatan dari penjualan smartphone yang kembali membaik setelah sebelumnya Samsung pernah gagal dalam penjualan Note 7.

Belajar dari kegagalan Note 7, kini Samsung kian mendekati valuasi tertinggi setelah melonjak sekitar 50 persen sepanjang tahun ini.

Menurut analis, penjualan Galaxy Note 8 yang cepat di pasaran, pada pertengahan September lalu, juga menjadi faktor meningkatnya penghasilan Samsung.

(Baca: Bisnis Cip Memori Dongkrak Laba Samsung)

Bahkan pre-order Note 8 menjadi pemesanan tertinggi yang pernah ada dalam sejarah penjualan Samsung seri Galaxy Note.

“Valuasi Samsung relatif masih lebih rendah daripada pesaing global. Pendapatan kuartal keempat diperkirakan akan meningkat dan terus membaik di 2018,” ujar analis Mirae Asset Daewoo Securities, Doh Hyun-woo.

Berdasarkan survey yang dilalkukan Thomson Reuteurs kepada 19 analis, Samsung diperkirakan akan memperoleh laba operasional sebesar 14,3 trilun won atau setara dengan 12,51 miliar dollar AS.

Tiga kali lipat lebih tinggi daripada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 5,2 triliun won dan jauh lebih baik dari kuartal sebelumnya sebesar 14,1 triliun won.

Divisi dari data provider, DRAMeXchange mengatakan bahwa permintaan global yang kuat untuk DRAM cip akan berlanjut dan melebihi pasokan 2018. Sedangkan permintaan untuk NAND flash cip sudah melebihi pasokan selama enam kuartal sejak bulan lalu.

Samsung pun kini terlihat akan memperoleh laba operasional sebesar tiga triliun won pada kuartal ketiga tahun ini.

Jumlah tersebut naik bila dibandingkan kuartal ketiga pada 2016 yang hanya mencatatkan laba sebesar 100 miliar won.

Kompas TV Pada kuartal pertama 2017, penjualan ponsel mencapai 7,3 juta unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com