Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Emas Sudah Kena Pajak, Investasi Mana Lagi yang Terkena Pajak?

Kompas.com - 12/10/2017, 05:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pemerintah mengenakan pajak penghasilan pasal 22 (Pph 22) untuk pembelian emas batangan.

Beban pajaknya sebesar 0,45 persen bagi pembeli yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan sebesar 0,9 persen untuk pembeli emas batangan yang tidak memiliki NPWP.

Pembebanan pajak pembelian emas batangan ini otomatis membuat harga pembelian emas jadi lebih mahal.

Bagi Anda yang menyukai emas batangan sebagai medium investasi atau menabung kebutuhan hari depan, pembebanan pajak berarti modal investasi yang harus Anda keluarkan jadi lebih besar.

(Baca: Kena Pajak Penghasilan, Terlambatkah Berinvestasi Emas Sekarang?)

Belum lagi nanti saat Anda merealisasikan keuntungan investasi emas (capital gain), Anda juga dikenakan pajak penghasilan.

Nah, daripada merutuki aturan pajak, Anda bisa menimbang beberapa produk investasi lain berikut informasi pajaknya sehingga bisa memilih mana yang paling tepat bagi Anda:

1.Reksa dana

Reksa dana adalah produk investasi pasar modal di mana Anda menempatkan dana dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang dikelola oleh manajer investasi. 

Dana di reksa dana bisa diputar di saham, obligasi atau instrumen pasar uang. Yang menarik, investasi di reksa dana bebas pajak, lho.

Investor reksa dana tidak dibebani lagi dengan pajak karena imbal hasil yang diterimanya sudah dalam bentuk keuntungan bersih.

2.Deposito bank

Deposito bank sebenarnya kurang tepat disebut sebagai produk investasi. Pasalnya, imbal hasilnya seringkali rendah dan tidak mampu melawan inflasi.

Nah, bila Anda menempatkan simpanan di deposito bank, Anda akan terkena pajak bunga deposito sebesar 20 persen dan sifatnya adalah pajak final. Sehingga, imbal hasil atau bunga yang Anda dapatkan adalah bunga bersih.

3.Obligasi ritel/Sukuk ritel

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com