2,3 Ton Daging Kerbau India Merek Alana Beredar Di Perbatasan Nunukan

NUNUKAN, KOMPAS.com – Daging kerbau dari India dengan merek Alana saat ini mulai beredar di sejumlah pasar di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan di Kalimantan Utara (Kaltara).

Penanggung Balai Karantina wilayah kerja Nunukan Sapto Hudoyo mengatakan, sebanyak 2,3 ton daging kerbau merek Alana didatangkan dari India melalui Pelabuhan Tanjung Priok. 

Daging kerbau tersebut didatangkan oleh pengusaha Nunukan. "Kami melakukan pemeriksaan fisik dan kesehatan terhadap daging kerbau tersebut,” ujar Sapto, Kamis (12/10/2017).

Harga jual daging kerbau India merek Alana tersebut antara Rp 80.000-Rp 85.000 per kilogram. Harga jual daging kerbau India ini jauh lebih murah dibandingkan harga jual daging sapi Rp 120.000 per kilogram. 

(Baca: Daging Kerbau Impor Serbu Pasar, Bisnis Sapi Potong Rakyat Terhimpit)

Tanga, pengusaha Nunukan yang mendatangkan daging kerbau India merek Alana ini mengatakan bahwa sebelumnya sudah banyak beredar merek Alana ilegal yang masuk dari Tawau, Malaysia. 

Beredarnya merek Alana ilegal ini disebabkan tingginya permintaan akan daging kerbau dari India tersebut. 

Dia berharap, masuknya 2,3 ton daging kerbau merek Alana secara legal dari India ini akan menekan peredaran daging kerbau merek Alana yang secara ilegal masuk dari Tawau, Malaysia. Sebab, harga jualnya tidak jauh berbeda antara yang resmi masuk dan yang tidak. 

“Masyarakat bisa beralih dengan membeli daging yang resmi impornya sehingga dapat dipastikan keamanan dan kesehatannya,” ucap Tanga.