Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Deret, Janji Kampanye Jokowi-Ahok yang Tak Terwujud

Kompas.com - 13/10/2017, 07:12 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembenahan kampung kumuh dengan program Kampung Deret adalah salah satu janji kampanye pemerintahan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama yang tak ditepati hingga akhir masa jabatan keduanya berakhir per 15 Oktober 2017.

Program Kampung Deret diketahui menjadi salah satu program andalan duet Jokowi-Ahok saat mengarungi kampanye Pilkada DKI 2012. Saat itu, Jokowi menjanjikan permukiman kumuh di Jakarta akan ditata tanpa harus menggusur.

"Pembangunannya nanti kami akan pakai sistem partisipasi masyarakat. Kami bentuk pokja (kelompok kerja). Ini agar sesuai dengan perencanaan dan desain yang ada," kata Jokowi di Balai Kota, Kamis (6/12/2012).

Ada 350 kampung yang dulu direncanakan akan ditata dengan kampung deret. Proses perbaikannya tadinya akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2013 dengan sepuluh konsep yang sudah dipersiapkan. 

Baca: Ahok Ingin Ciptakan Pasukan Merah karena Gagal Realisasi Kampung Deret

Sepuluh konsep itu yakni Kampung Protein di Tegalparang; Kampung Stasiun di Bukit Duri; Kampung Herbal dan Kampung Platform di Manggarai, Jakarta Selatan; Kampung Shopping di Poncol, Jakarta Selatan; Kampung Ikan di Penjaringan, Jakarta Utara; Kampung Kampus di Tomang, Jakarta Barat; Kampung Backpacker di Kebon Sirih, Jakarta Pusat; Kampung Tekstil di Kebon Kacang, Tanah Abang; serta Kampung CBD di Karet.

Dalam konsep yang dipaparkannya saat itu, Jokowi menyatakan penataan kampung dengan program Kampung Deret akan disesuaikan dengan kekuatan lokal yang ada.

"Misalnya, (desain) Kampung Protein di Tegalparang karena di lokasi tersebut banyak terdapat industri yang bergerak pada pembuatan tahu dan tempe," kata Jokowi.

Kampung deret di RT 12/4 Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara. Kampung ini dibangun pada saat Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI, Selasa (4/10/2016)Kompas.com/David Oliver Purba Kampung deret di RT 12/4 Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara. Kampung ini dibangun pada saat Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI, Selasa (4/10/2016)
Pada kesempatan berbeda, Ahok, yang saat itu menjabat sebagai Wagub, menyatakan penataan kampung dengan Kampung Deret akan membuat Jakarta bisa memiliki karakteristik tersendiri dari kota-kota besar lain di Asia.

"Sesuai keinginan Pak Gubernur, Jakarta mesti punya kampung yang khas. Contoh Muara Angke, kita jadiin saja sebagai kampung nelayan," kata Ahok di Balai Kota, Kamis (20/12/2012).

Baca: Alasan Ahok Tidak Bisa Lanjutkan Program Kampung Deret

Menurut Ahok, penataan kampung dengan gaya ini akan melahirkan ikon-ikon tempat wisata baru.

"Walaupun ada rumah susun, tapi ada kampungnya. Jadi, Jakarta enggak kita biarkan diisi dengan gedung pencakar langit saja, tapi bisa untuk backpacker juga," ujar dia saat itu.

Saat memasuki tahun 2013, memang ada sejumlah kampung yang ditata dengan program Kampung Deret. Kampung-kampung tersebut seperti di RW 05 Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan; RW 01 Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat; RW 02 Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur; dan RW 04 Cilincing, Koja, Jakarta Utara.

Namun, kampung deret yang dibangun di lokasi-lokasi tersebut terpantau hanya merenovasi rumah-rumah warga. Tanpa adanya konsep bertema khusus seperti yang dijanjikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com