Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada 2018, Inflasi Venezuela Diprediksi Tembus 2.300 Persen

Kompas.com - 16/10/2017, 06:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Inflasi indeks harga konsumen (IHK) Venezuela diprediksi bisa melonjak hingga lebih dari 2.300 persen pada tahun 2018.

Angka ini adalah prediksi tertinggi bagi sebuah negara oleh Dana Moneter Internasional (IMF).

Mengutip Bloomberg, Senin (16/10/2017), gelombang krisis politik yang melanda Venezuela sejak tahun 2014 telah amat memberatkan kegiatan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi Venezuela diprediksi terkontraksi 6 persen pada tahun 2018.

Sementara itu, hingga akhir tahun ini, pertumbuhan ekonomi Venezuela ditaksir terkontraksi 12 persen.

Hal ini diungkapkan IMF dalam laporan teranyarnya bertajuk World Economic Outlook yang dipublikasikan pada pekan lalu.

(Baca: Kelaparan Melanda, Rakyat Venezuela Diminta Konsumsi Daging Kelinci)

Meskipun bank sentral Venezuela telah berhenti mempublikasikan data inflasi sejak Desember 2015, namun IMF menyatakan inflasi IHK negara kaya cadangan minyak tersebut mencapai 2.349,3 persen pada 2018.

Ini adalah estimasi tertinggi IMF bagi sebuah negara, diikuti oleh Republik Demokratik Kongo sebesar 44 persen.

Sejalan dengan merosotnya produksi minyak dan meningkatnya ketidakpastian, angka pengangguran di Venezuela diproyeksikan mencapai 30 persen pada 2018.

Ini juga merupakan estimasi tertinggi IMF, diikuti Afrika Selatan sebesar 28 persen dan Yunani sebesar 21 persen.

Venezuela saat ini sudah tidak memperbarui data-data statistik perekonomiannya lagi. Kondisi ini membuat para ekonom sulit memprediksi apa yang sebenarnya terjadi di negara itu karena lemahnya data.

Krisis politik di Venezuela berdampak kepada krisis ekonomi dan sosial yang parah. Mata uang bolivar terus melemah, warga Venezuela kelaparan dan terjangkit beragam penyakit karena minimnya persediaan makanan dan obat-obatan.

Kompas TV Di Venezuela negara dimana warganya harus memotong dan menjual rambutnya demi membeli makanan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com