JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan pesat ekonomi digital atau e-commerce mulai menjadi perhatian banyak negara diberbagai belahan dunia.
Teranyar, dalam Pertemuan Tahunan Bank Dunia dan IMF 2017, berbagai negara mulai mencari cara memajaki optimal sektor bisnis yang tumbuh pesat itu.
"Banyak yang menilai ini (e-commerce) adalah suatu topik yang luar biasa penting dan fundamental," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan pernyatan pers usai menghadiri acara Pertemuan Tahunan Bank Dunia dan IMF 2017 di Washington DC, Minggu (15/10/2017).
Di dalam pertemuan Bank Dunia dan IMF 2017, Sri Mulyani menilai isu pajak e-commerce menjadi salah satu topik yang paling menonjol dibicarakan.
(Baca: 4 Kunci Sukses Jadi Wanita Karir ala Sri Mulyani)
Bahkan, berbagai negara menginginkan adanya kajian yang lebih mendalam terkait perkembangan e-commerce dan potensi pajaknya.
Selain itu, berbagai negara juga menyoroti perusahaan-perusahaan yang tidak hadir dalam bentuk fisik secara langsung di satu negara namun melakukan banyak aktivitas bisnis di negara tersebut tanpa terjamah pajak.
Indonesia ucap Sri Mulyani, siap berpartisipasi dalam upaya melihat lebih dalam perkembangan e-commerce dan potensi pajaknya bersama negara lainnya.
Hal itu dianggap sangat relevan bagi Indonesia yang sedang berupaya meningkatkan penerimaan pajaknya.
Saat ini, Kementerian Keuangan sedang mengkaji aturan pajak bagi para pelaku e-commerce di Indonesia. Rencananya, aturan itu akan rampung dan dirilis dalam waktu dekat ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.