Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fintech Berpotensi Dibobol Serangan Siber, Dunia Khawatir

Kompas.com - 16/10/2017, 07:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu  perkembangan teknologi finansial atau financial technology (Fintech) mulai membuat berbagai negara khawatir. Hal itu menyusul potensi melonjaknya serangan siber kepada sistem keuangan yang ada.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, isu fintech menjadi salah satu topik yang dibahas dalam Pertemuan Tahunan Bank Dunia dan IMF di Washington DC, Amerika Serikat (AS) pekan lalu.

"Fintech atau teknologi di dalam keuangan ini memberikan efek yang positif untuk inklusi keuangan. Namun juga memunculkan dampak kemunginan serangan cyber security problem," ujarnya saat memberikan keterangan pers di AS, Minggu (15/10/2017).

Menurut Sri Mulyani, isu keamanan siber menjadi isu yang intens di Pertemuan Tahunan Bank Dunia dan IMF 2017. Sebab ada laporan meningkatnya serangan siber terhadap sistem keuangan di dunia.

(Baca: Singapura Kini Posisi 1 Negara Basis Serangan Siber Global)

Bahkan tutur Sri Mulyani, berbagai negara berencana membawa isu keamanan siber ke dalam pertemuan negara-negara G20. Hal ini sebagai salah satu langkah mewaspadai serangan siber akibat perkembangan fintech.

"Perlu dilakukan langkah-langkah bersama baik di G20 maupun di seluruh dunia untuk terus mewaspadai dan melihat ancaman siber security," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Sebelumnya, selain persolan fintech, pertemuan Tahunan Bank Dunia dan IMF 2017 juga membahas isu perkembangan e-commerce dan potensi pajaknya.

Selain itu, ada juga pemaparan proyeksi pertumbuhan ekonomidunia  tahun 2017 dan 2018 oleh IMF. Lembaga internasional itu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia 3,6 persen pada tahun ini dan 3,5 persen pada 2018. 

Kompas TV Teknologi informatika mengubah cara belanja konsumen ritel menjadi lebih efisien

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com