JAKARTA, KOMPAS.com – Listrik dari proyek pembangkit listrik 35.000 MW terancam sia-sia menyusul permintaan listrik yang tidak sesuai harapan awal.
Meski begitu, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menilai, penyelesaian masalah tersebut tidak harus selalu dengan pembatalan proyek.
“Bisa dilakukan sekuritisasi dari proyek itu, kemudian bisa di-review lalu diperlambat,” ujarnya di Jakarta, Senin (15/10/2017).
Darmin enggan berandai-andai terkait kelanjutan nasib sebagian proyek pembangkit listrik 35.000 MW. Menurutnya, pemerintah masih akan melihat perkembangan hingga akhir tahun ini.
(Baca: Listrik dari Program 35.000 MW Terancam Sia-sia)
Menurut Darmin, berdasarkan data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) , publik bisa melihat data berapa proyek pembangkit listrik yang sudah rampung, sedang pembangunan, dan yang masih tahap perundingan.
Saat ini diperkirakan masih ada 20-25 persen proyek pembangkit listrik 35.000 MW yang masih tahap perundingan. Diyakini, proyek pembangkit listrik dengan kapasitas besar tidak akan rampung pada 2019 mendatang.
“Hanya pembangkut mennegah bisa selesai. Kalau pembangkit besar dengan batu bara itu 3 tahun selesai sudah syukur,” ucap Darmin.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.