Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Produk Indonesia Bisa Bersaing di Jepang

Kompas.com - 16/10/2017, 17:42 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Dengan asumsi bahwa banyak rakyat Jepang yang senang menikmati produk makanan dan minuman herbal, pelaku usaha makanan dan minuman herbal asal Indonesia bisa menembus dan bersaing di Negeri Matahari Terbit itu. "Syaratnya, produk asli Indonesia itu harus menjadi tuan rumah dahulu di negeri sendiri," tutur Direktur Marketing PT Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat menjawab pertanyaan Kompas.com pada Minggu (16/10/2017).

Dalam kesempatan itu, Irwan bertandang ke gerai Sido Muncul Herbal Corner di dalam Mal Aeon, kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan. "Ini (gerai) yang pertama di mal asal Jepang di Indonesia," kata Irwan yang didampingi dua anaknya Maria Reviani dan Marco Jonathan dalam kesempatan itu.

Lebih lanjut, Irwan menjelaskan bahwa pada April tahun ini, pihak Mal Aeon yang justru meminta kepada emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) berkode SIDO itu untuk membuka gerai jamu herbal di mal tersebut. "Kami merespons permintaan itu," katanya. (Baca: Setahun, Aeon Mall BSD City Dikunjungi 12 Juta Orang)

Alhasil, per akhir Juli itu, gerai yang menempati lahan sekitar 8 meter persegi itu rampung dibuat sekaligus diperkenalkan kepada pengunjung mal. "Saya apresiasi kepada pihak Mal Aeon," tutur Irwan, generasi ketiga SIDO tersebut.

Deretan menu herbal di Sido Muncul Herbal Corner Mal Aeon Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan. Menurut Direktur Marketing Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat, di masa kini, minum jamu diupayakan terus-menerus sebagai gaya hidup.

Kompas.com/Josephus Primus Deretan menu herbal di Sido Muncul Herbal Corner Mal Aeon Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan. Menurut Direktur Marketing Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat, di masa kini, minum jamu diupayakan terus-menerus sebagai gaya hidup.

Irwan menerangkan tantangan di masa kini adalah menjadikan minum jamu sebagai sebuah gaya hidup. Salah satu langkah yang diambil SIDO, papar Irwan adalah memperkenalkan produk jamu siap minum (ready to drink) selain jamu seduhan. Jamu seduhan adalah konsep lawas minum jamu khas Indonesia yang usianya sudah berabad-abad.

Irwan tidak menampik bahwa Sido Muncul Herbal Corner merupakan salah satu strategi SIDO masuk ke pasar ekspor, khususnya Jepang. Secara resmi, SIDO masuk ke Jepang tahun ini. Pada tiga tahun pertama, SIDO menggelar fase fokus pada pengenalan produk kepada konsumen. Diharapkan, pasca-tiga tahun pertama itu, hasil penjualan di Jepang baru bisa dilihat. (Baca: Sido Muncul Masuk Pasar Filipina dan Jepang Tahun Ini)


Logo Sido Muncul Herbal Corner Mal Aeon Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan. Menurut Direktur Marketing PT Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat, pihak Mal Aeon yang kali pertama menginginkan adanya gerai minuman herbal di dalam mal tersebut. Mal Aeon di bawah AEON Group berbasis di Jepang. Kompas.com/Josephus Primus Logo Sido Muncul Herbal Corner Mal Aeon Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan. Menurut Direktur Marketing PT Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat, pihak Mal Aeon yang kali pertama menginginkan adanya gerai minuman herbal di dalam mal tersebut. Mal Aeon di bawah AEON Group berbasis di Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com