Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Los Angeles Antusias Serbu Teh Indonesia di Acara Explore Indonesia 2017

Kompas.com - 18/10/2017, 19:00 WIB
Nurandini Alya Sam

Penulis

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Lebih dari 2.000 cangkir teh khas Indonesia dengan beragam kreasi habis diserbu pengunjung pada acara Explore Indonesia 2017. Kegiatan tersebut diadakan di 3rd Street Promenade, Santa Monica, California, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (7/10/17).

Kreasi teh Indonesia berhasil memikat masyarakat Los Angeles dalam Tea Bar yang diracik oleh Tea Master Inggrie Wijaya. Teh yang ditampilkan adalah organic spiced black tea latte, organic lemongrass jasmine tea, dan organic lemongrass ginger tea garnished with lemon.

Menurut Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles, Antonius A. Budiman, berbagai kreasi teh yang ditampilkan dalam Tea Bar tersebut menggunakan racikan teh asli Indonesia yang dikombinasikan dengan beraneka rempah asli Indonesia seperti jahe, kayu manis, sereh, dan yang lain yang meghasilkan rasa yang sangat diminati oleh pengunjung.

Beberapa pengunjung bahkan menunjukkan keinginan mereka membeli dan memulai bisnis dengan teh Indonesia.

(Baca: Teh Organik Indonesia Curi Perhatian di World Tea Expo 2017)

Untuk melengkapi pengalaman minum teh, kantor ITPC Los Angeles juga menampilkan berbagai kudapan seperti biskuit dan wafer buatan Indonesia yang cocok dikonsumsi bersama teh. Selain itu, dia acara tersebut juga ditampilkan produk permen dengan cita rasa teh dan mendapat banyak perhatian pula oleh pengunjung.

Acara Tea Bar merupakan bagian dari Festival Ikat dan Teh Explore Indonesia 2017, yang merupakan hasil kerja sama Kantor Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles, Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles, Indonesian Women Alliance (IWA), dan Atase Pertanian Washington D.C.

“Acara promosi teh seperti ini bertujuan semakin menunjukkan cita rasa teh Indonesia di pasar AS. Citra Indonesia sebagai negara pengekspor teh masih perlu ditingkatkan,” kata Antonius melalui rilis yang diterima Kompas.com.

Antonius menambahkan bahwa potensi pasar teh di AS cukup besar, mencapai sekitar USD 462 juta atau setara dengan Rp 6,327 triliun. Tren konsumsi teh juga semakin meningkat secara signifikan.

Generasi milenial di AS, terutama di wilayah California, sangat peduli terhadap kesehatan dan penampilan. Mereka semakin menyadari manfaat konsumsi teh bagi kesehatan dan menjadikan teh bagian dari gaya hidup. Asosiasi Teh AS mencatat, masyarakat AS mengonsumsi sekitar 84 miliar cangkir teh di tahun 2016.

Peningkatan tren konsumsi teh di AS tercermin pula pada peningkatan ekspor teh Indonesia ke AS. Total ekspor teh Indonesia ke AS pada tahun 2016 mencapai USD 8,8 juta atau setara dengan 118,8 Miliar, meningkat 33 persen dari tahun 2015.

Komposisi ekspor produk teh Indonesia ke pasar Amerika terdiri atas 78% teh hitam dan 19% teh hijau. Saat ini Indonesia berada pada peringkat ke-12 sebagai negara pengekspor teh ke AS. Tiga besar negara eksportir teh ke AS adalah China, Argentina, dan India.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com