Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Global Akan Lebih Kuat

Kompas.com - 19/10/2017, 08:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-World Bank Annual Meetings) 2017 yang dihadiri para Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dunia pada 13-15 Oktober 2017 telah berakhir. Pertemuan itu membawa optimisme yang lebih kuat terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global.

Pertumbuhan ekonomi global diyakini mencapai 3,6 persen di 2017 dan 3,7 persen di 2018. Perbaikan pertumbuhan ekonomi tersebut terjadi secara merata di negara maju maupun negara berkembang.

"Bank Indonesia menyambut baik optimisme prospek ekonomi global tersebut mengingat dampak positifnya bagi ekonomi Indonesia," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo dalam pernyataan resminya, Kamis (19/10/2017). 

(Baca: Memanfaatkan Momentum Pemulihan Ekonomi Global)

Selain Agus, hadir pula Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rangkaian pertemuan dua lembaga internasional tersebut. Pada pertemuan itu, para gubernur bank sentral dan menteri keuangan dunia sepakat tetap menjaga tren perbaikan perekonomian global.

Caranya adalah dengan memanfaatkan momentum ini sebagai peluang (window of opportunity) untuk memaksimalkan reformasi struktural yang sedang dijalankan. Hal ini sejalan masih adanya potensi risiko yang patut diwaspadai ke depan.

Risiko itu antara lain risiko geopolitik, ketidakpastian kebijakan yang berdampak langsung pada sentimen global, penyesuaian harga aset, pengetatan di sektor keuangan yang berdampak pada negara berkembang, dan kemungkinan perlambatan ekonomi China.

(Baca: IMF Peringatkan Risiko pada Pertumbuhan Ekonomi Global)

Sebagai respon kebijakan untuk menghadapi hal tersebut, diperlukan reformasi kebijakan moneter, fiskal dan struktural serta memperkokoh kerja sama guna mengidentifikasi dan mengatasi potensi risiko yang dapat mengubah arah pertumbuhan ekonomi global dalam jangka menengah.

“Kebijakan Indonesia saat ini telah sejalan dengan respon kebijakan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan perekonomian global ke depan. Untuk itu, upaya untuk melanjutkan reformasi perlu terus dijalankan," ujar Agus.

BI dalam hal ini, imbuh dia, terus berupaya untuk menjaga kestabilan makroekonomi dan sistem keuangan di tengah upaya pemulihan ekonomi domestik serta terus menjalankan upaya pendalaman pasar keuangan untuk meningkatkan resiliensi ekonomi.

Kompas TV Meski sudah menganalisis pergeseran, belum ada data lebih lengkap untuk menggambarkan pola konsumsi digital


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com