Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bea Cukai: Program Penertiban Impor Berisiko Tinggi Dorong Pertumbuhan IKM

Kompas.com - 19/10/2017, 19:26 WIB
Bernardin Mario P. N.

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga bulan berjalan, program penertiban impor berisiko tinggi (PIBT) berhasil mendorong pertumbuhan industri kecil dan menengah (IKM).

“Hingga saat ini, dapat kami sampaikan bahwa dampak program penertiban impor berisiko tinggi sangat positif untuk pertumbuhan industri lokal, khususnya IKM,” ujar Direktur Jenderal Bea Cukai, Heru Pambudi dalam sebuah rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (18/10/2017).

Heru menjelaskan bahwa industri yang memproduksi barang yang sebelumnya dipasok importir berisiko tinggi mengalami pertumbuhan sekitar 30 persen.

Selain itu, program PIBT juga berdampak pada meningkatnya devisa sebesar 39,4 persen per dokumen impor dan pembayar pajak impor sebesar 49,8 persen per dokumen impor.

Bea cukai secara kontinyu juga berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait dalam melaksanakan program PIBT.

“Selama tiga bulan ini kami secara terus menerus berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, BPOM, dan Kementerian Perindustrian untuk membahas perizinan impor,” ujar Heru.

Ia juga menambahkan bahwa dari hasil koordinasi ini telah terbit Peraturan Menteri Perdagangan yang memudahkan IKM untuk mengimpor produk baja dan tekstil.

Salah satu pengusaha tekstil, Amelia menyatakan dengan adanya fasilitas Kemudahan Impor Fasilitas Ekspor (KITE) dan program PIBT, kini industri lokal bidang tekstil dapat bertumbuh.

“Karena produk-produk impor berupa tekstil yang tidak sesuai ketentuan telah ditertibkan, maka konsumen beralih pada produk lokal sehingga industri lokal menjad tumbuh,” ujar Amelia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com