Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalankan Program Wirausaha Pemula, Kemenkop Siapkan Rp 100 Miliar

Kompas.com - 20/10/2017, 08:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengungkapkan bahwa mulai tahun 2018 Kementerian Koperasi dan UKM melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) akan menyiapkan dana sebesar Rp 100 miliar untuk permodalan wirausaha pemula (WP) dan bisnis start up.

Agus mengatakan, dana bergulir tersebut disiapkan pihaknya guna menumbuhkan wirausaha baru di Indonesia.

"Dengan bunga yang sangat murah, yaitu 4,5 persen per tahun," ujar Agus melalui keterangan resmi saat acara Temu Mitra Nasional Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM, di Jakarta, Kamis (19/10/2017).

Agus mengatakan, penyaluran kredit dari LPDB KUMKM kepada wirausaha pemula dan bisnis start up semakin membuktikan keseriusan pemerintah untuk membuka akses pembiayaan bagi kalangan wirausaha di Indonesia.

(Baca: Per Mei 2017, Kemenkop UKM Gelontorkan Rp 5,7 Miliar untuk "Startup")

"Sebelumnya kamk sudah memiliki kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga 9 persen, yang akan turun menjadi 7 persen. Juga sudah ada kredit KITE, yaitu kemudahan impor tujuan ekspor. Dan sudah disiapkan juga sebesar Rp1,5 triliun untuk kredit ultra mikro," terang Agus.

Dalam kesempatan yang sama, Dirut LPDB KUMKM Braman Setyo menambahkan, dana sebesar Rp 100 miliar itu merupakan kredit untuk pengembangan usaha bagi wirausahawan pemula dan bisnis start up.

"Mereka butuh dukungan LPDB KUMKM untuk pengembangan usahanya dan kita hadir memfasilitasi. Dan ini sifatnya bukan dana bergulir, melainkan kredit," ucap Braman.

Braman menjelaskan, dengan plafon kredit maksimal Rp 25 juta tanpa agunan maka akan ada sekitar 4.000 wirausaha pemula atau bisnis start up yang akan bisa menikmati layanan kredit dari LPDB.

"Saya yakin, kredit ini akan banyak direspon kalangan wirausaha pemula dan bisnis start up di seluruh Indonesia. Selain cara konvensional, kita juga membuka pengajuan proposal business plan dari para wirausaha pemula dan bisnis start up secara paperless atau online," kata Braman.

Selama periode 2008-2017, kata Braman, pihaknya sudah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp 8,49 triliun kepada 4.000 lebih mitra, dan mampu menciptakan penyerapan tenaga kerja lebih dari 1,5 juta orang.

Kompas TV Saat ini semakin banyak start up aplikasi internet baru yang menghubungkan pengguna jasa dengan penyedia jasa. Kini bisnis startup di Indonesia berkembang pesat dengan bermunculannya ide-ide baru berbasis digital dalam bentuk aplikasi. Tidak hanya layanan jasa profesional startup juga menggarap berbagai kebutuhan sehari-hari target pasarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com