Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Literasi Keuangan, Sun Life Gelar Edufair 2017

Kompas.com - 23/10/2017, 10:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap perencanaan finansial keluarga masih sangat rendah. Tercatat hanya 15 persen masyarakat yang memiliki perencanaan finansial secara detail. Hal itu memacu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk terus mensosialisasikan literasi keuangan ke semua lini masyarakat.

Demikian dikatakan Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sardjito dalam sambutannya di acara Sun Life Edufair 2017 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta.
Hadir pada kesempatan itu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) Elin Waty, Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wowon Widaryat, dan sejumlah kepala sekolah peserta Sun Life Edufair 2017.

Sardjito menambahkan, berdasarkan survei literasi dan inklusi keuangan tahun 2016, terdapat 67,8 persen masyarakat yang menggunakan produk dan layanan keuangan, namun hanya 29,7 persen yang paham keuangan. Hal itu menunjukkan, banyak masyarakat yang telah menggunakan produk dan layanan keuangan tidak dibekali pemahaman yang memadai.

“Makanya banyak yang tertipu jenis-jenis investasi yang tidak baik, yang menjanjikan hasil investasi besar tetapi keliru,” tutur dia.

Ia menambahkan, tingkat literasi keuangan perempuan cenderung lebih rendah dibandingkan tingkat nasional yaitu 25,5 persen dengan tingkat inklusi 66,2 persen.Sementara itu, tingkat literasi keuangan pelajar dan mahasiswa juga lebih rendah yaitu 23,4 persen dengan tingkat inklusi 64,2 persen.

Selain itu, tambah Sardjito, tercatat dari 96,7 persen masyarakat yang memiliki tujuan keuangan hanya 12,6 persen yang mempersiapkan pendidikan anak, dan hanya 6,3 persen yang memiliki tujuan keuangan untuk persiapan pensiun.

“Semua itu menunjukkan pemahaman masyarakat Indonesia terhadap keuangan masih sangat rendah.

Kami mengapresiasi langkah Sun Life menggelar Edufair, sebagai kegiatan yang selaras dengan program OJK dalam mendidik masyarakat untuk mengerti keuangan,” papar dia.

Elin Waty menjelaskan, Sun Life Edufair 2017 merupakan pameran edukatif tahunan untuk membantu keluarga Indonesia mendapatkan informasi komprehensif seputar kebutuhan pendidikan anak. Acara itu digelar pada 20-22 Oktober 2017 dengan mempertemukan 20 sekolah formal dan 5 sekolah non-formal terbaik di Jabodetabek, orang tua, pakar pendidikan, serta ahli perencanaan keuangan Sun Life.

“Ini wujud nyata komitmen serta kontribusi kami dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya memiliki perencanaan keuangan terutama untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan yang terus meningkat setiap tahunnya,” tambah dia.

Di sisi lain, data menunjukkan 70 persen orang tua di Indonesia masih mengandalkan pendapatan bulanan untuk biaya pendidikan anak dan seperempatnya mengaku tidak memiliki referensi tentang besarnya dana pendidikan yang harus dialokasikan.

“Kami berharap melalui pameran ini, pemahaman mengenai perkembangan dunia pendidikan akan terus meningkat dan semakin banyak keluarga Indonesia sadar untuk mulai menyusun perencanaan keuangan yang tepat untuk pendidikan anak,” tutur Elin.

Pada pameran pendidikan itu, masyarakat bisa menggali informasi lebih dalam dari pakar pendidikan tentang tema-tema menarik seperti pola asuh anak di era digital, serta tren pendidikan yang mampu meningkatkan potensi dan daya saing anak.

Elin menambahkan, pihaknya memahami bahwa era digital juga berperan penting menambah wawasan anak untuk mencoba berbagai hal baru yang sesuai minat dan aspirasi anak. Karena itu, Sun Life menghadirkan sekolah non-formal, seperti sekolah musik, seni, robotik, coding, fotografi, jurnalistik, bahkan sekolah boga, sebagai referensi bagi keluarga Indonesia dalam membantu mengembangkan potensi anak.

“Sun Life Edufair 2017 menjadi momentum tepat untuk membangun perspektif terutama bagi generasi muda yang tumbuh di era digital,” tutur dia.

Di acara itu, Sun Life juga juga meluncurkan Bright Education (www.brightedu.co), portal informasi yang menampilkan profil 25 sekolah di Jabodetabek yang dapat dijadikan referensi orang tua dalam memilih sekolah yang sesuai minat dan aspirasi anak.

Portal itu dilengkapi fitur-fitur bermanfaat seperti Fitur Perbandingan/Komparasi di mana orang tua dapat membandingkan sekolah yang diminati dengan mudah, dengan memilih tingkat pendidikan, lokasi, nama sekolah, dan mengisi data pribadi.

Selanjutnya akan keluar hasil perbandingan secara lengkap yang membantu orang tua menentukan pilihan sekolah yang sesuai. Lalu, ada Fitur Kalkulator di mana orang tua bisa memproyeksikan dana pendidikan yang dibutuhkan serta menyusun perencanaan keuangan sejak dini.

Pada kesempatan itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise menyambut baik langkah Sun Life menggelar pameran edukasi.

“Saya apresiasi karena Sun Life mau mendampingi sekolah-sekolah untuk menghasilkan sekolah ramah anak,” tutur Yohana.

Dikatakan, kegiatan itu sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dunia usaha yang juga sudah diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Anak. Kehadiran dunia usaha sangat diperlukan, karena menjaga tumbuh kembang anak adalah tanggung jawab bersama. Saat ini, ada 87 juta anak di Indonesia yang harus diperhatikan tumbuh kembangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com