Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Relawan Jokowi Jadi Komisaris BUMN, Menteri Rini Bilang Karena "Kebetulan"

Kompas.com - 24/10/2017, 10:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat ini, paling tidak sebanyak 21 mantan relawan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menjabat sebagai Komisaris BUMN.

Dalam acara "Satu Meja Eksklusif" yang ditayangkan Kompas TV Senin (23/10/2017) malam, Menteri BUMN Rini Soemarno menginginkan agar pemilihan komisaris BUMN tidak dikaitkan sebagai upaya balas jasa dalam pemenangan pasangan Jokowi-Kalla pada Pilpres 2014.

"Sebetulnya relawan Pak Presiden banyak sekali dan datang dari berbagai profesi. Kalau mereka tiba-tiba terpilih (menjadi komisaris BUMN) karena dulunya relawan, ya mungkin karena coincidence (kebetulan) saja," kata Rini.

Pada dasarnya, Kementerian BUMN melihat bahwa jabatan komisaris dibutuhkan dari berbagai kalangan profesi.

Dia menekankan kepada jajaran komisaris BUMN untuk selalu menjaga independensi, profesionalisme, dan nilai etika. Kementerian BUMN juga melakukan assesment dalam memilih komisaris, namun tidak menggunakan penilai independen seperti pada pemilihan direksi.

"Komisaris sebagai pengawas dan mewakili pemegang saham dalam melakukan pengawasan dari perusahaan. Mereka juga mengawasi direksi dalam melakukan aktivitasnya setiap hari, makanya dewan komisaris itu datang dari berbagai kalangan dan profesi," kata Rini.

Adapun beberapa orang yang terafiliasi dengan partai pendukung ataupun kelompok relawan pendukung Jokowi-Jusuf Kalla yang kini menjadi komisaris perusahaan pelat merah seperti Andrinof Chaniago (BRI), Alexander Lay (Pertamina), dan Andi Widjajanto (Angkasa Pura I). Kemudian Iman Sugema (BTN), Paiman Rahardjo (PGN), Fadjroel Rachman (PT Adhi Karya), Diaz Hendropriyono (Telkomsel), Refly Harun (Jasa Marga), dan lain-lain.

Rini menjelaskan, Presiden Jokowi mendukung dirinya untuk menegakkan profesionalisme di BUMN.

Saat ini, lanjut dia, pemilihan direksi BUMN harus melalui proses assesment independen dengan beberapa institusi yang sudah dapat diterima secara nasional maupun internasional. Assesornya pun independen dan merupakan pihak luar Kementerian BUMN.

Tujuannya adalah untuk menjaring orang-orang terbaik menjadi direksi BUMN. Sebab, direksi nantinya akan bertanggungjawab terhadap operasional perusahaan setiap harinya. Dengan demikian, target BUMN menjadi pemain internasional pun tercapai.

Seperti Wijaya Karya yang banyak melakukan pembangunan jalan di luar negeri dan Waskita Karya yang membangun Masjidil Haram.

"Ini menurut saya memang satu hal yang kami dorong BUMN berkembang makin ke luar (negeri)," kata Rini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com