Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Rini Jadikan BUMN Agen Pembangunan yang Beri Keuntungan untuk Negara

Kompas.com - 24/10/2017, 12:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Rini Soemarno menginginkan perusahaan BUMN dapat berjalan sesuai dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN. Melalui aturan tersebut, diketahui bahwa BUMN harus dapat dikelola dengan baik, agar dapat memberi keuntungan bagi negara.

"BUMN harus dapat melakukan fungsinya sebagai agen pembangunan. Jadi saya memimpikan BUMN harus melakukan kedua-duanya," kata Rini dalam acara "Satu Meja Eksklusif" yang ditayangkan di Kompas TV, Senin (23/10/2017) malam.

Perusahaan BUMN, lanjut dia, harus untung. Karena BUMN wajib membayar pajak, memberikan deviden untuk negara, menyumbang penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan lain-lain.

Pada saat yang sama, BUMN juga harus memberikan keuntungan kepada perusahaan itu sendiri. Dengan demikian, karyawan BUMN tersebut dapat terjaga kesejahteraannya dan dapat memberi deviden kepada negara.

(Baca: Menteri BUMN Jawab Kritik Presiden Bank Dunia)

"Pada saat yang sama, BUMN harus dapat berkembang terus untuk sustainable hingga 100 tahun ke depan. Karena BUMN ini punya negara," kata Rini.

Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan itu mencontohkan bahwa dirinya selalu menekankan kepada BUMN untuk tidak hanya sekadar memabangun jalan tol.

Namun juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar proyek jalan tol tersebut. Hal itu pernah dilakukan Rini saat pembangunan tol Trans Sumatera.

"Oh mungkin kami perlu mendorong pembangunan industri. Kemudian kami melihat ada lahan atau tidak di sana, mungkin kami bisa bicara dengan pemerintah daerah membuat kawasan industri," kata Rini.

Dengan demikian, pemerintah harus melihat potensi-potensi yang dapat dikembangkan di sebuah daerah. Tentunya dilakukan tanpa merugikan BUMN dan memberi keuntungan kepada masyarakat luas.

Sebagai informasi, perusahaan-perusahaan BUMN mencatatkan total laba bersih sepanjang semester I 2017 sebesar Rp 87 triliun.

Kemudian, pendapatan yang diperoleh sepanjang semester I 2017 mencapai Rp 936 triliun.

Ekuitas BUMN sepanjang semester I 2017 sebesar Rp 2.297 triliun atau tumbuh Rp 220 triliun dibanding semester I 2016.

BUMN juga telah berkontribusi dengan menyetorkan pajak maupun dividen sepanjang semester I 2017 ke APBN sebesar Rp 129 triliun. Rinciannya, setoran Rp 97 triliun dari pajak dan dividen sebesar Rp 32 triliun.

Total aset yang dimiliki BUMN sepanjang semester I 2017 mencapai Rp 6.694 triliun. Jumlah itu meningkat Rp 700 triliun dari Rp 5.987 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Kompas TV Menteri BUMN Tinjau Layanan Pemudik di Pelabuhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com