Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

PGN Siap Groundbreaking Proyek Transmisi Duri-Dumai

Kompas.com - 24/10/2017, 15:25 WIB


KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) segera merealisasikan proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi Duri-Dumai di Provinsi Riau sepanjang 67 kilometer.

PGN berkomitmen menyalurkan gas bumi ke pengguna di wilayah Dumai secara tepat waktu. Rencananya, proses peletakan batu pertama (groundbreaking) dimulai pada bulan depan.
Dengan demikian, pada 1 Oktober 2018 gas bumi sudah mengalir ke pelanggan PGN di Dumai

"Awal November PGN memulai pengerjaan proyek pipa transmisi gas bumi dari Duri ke Dumai sepanjang 67 kilometer. Pembangunan proyek ini diperkirakan memakan waktu 12 bulan," kata Direktur Komersial PGN, Danny Praditya, di Jakarta, (24/10/2017).

Pembangunan pipa transmisi tersebut bisa segera dilaksanakan karena proses pembebasan lahan sudah hampir selesai. Apalagi, pembangunan ruas pipa Duri-Dumai ini akan menggunakan lahan jalur tol Pekanbaru-Dumai.

"Kami bersinergi dengan PT Hutama Karya sebagai pihak yang membangun tol tersebut," katanya.

PT PGN (Persero) mendistribusikan konverter kit serta membangun jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Provinsi Lampung. Groundbreaking pembangunan jaringan gas rumah tangga diselenggarakan di Bandar Lampung, Kamis (3/8/2017). PT PGN (Persero) mendistribusikan konverter kit serta membangun jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Provinsi Lampung. Groundbreaking pembangunan jaringan gas rumah tangga diselenggarakan di Bandar Lampung, Kamis (3/8/2017).

Danny mengatakan, selain itu urusan perizinan pun sudah tidak ada masalah. Menurut dia, PGN sudah mengantongi seluruh izin yang diperlukan. "Kami sudah pegang izin prinsip dari pemerintah wilayah dan izin lingkungan dan perizinan lainnya," ujarnya.  

Proyek pembangunan pipa gas transmisi Duri-Dumai merupakan kerja sama BUMN antara PGN dengan PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Gas. Kerja sama ini merujuk pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 4975 K/12/MEM/2016. Pada Juni lalu, kedua BUMN ini telah menandatangani Head of Agreement (HoA).

PGN dan Pertamina akan membangun pipa transmisi sepanjang 67 kilometer. Investasi yang bakal dikucurkan mencapai US$ 76 juta atau setara Rp 1,02 triliun (kurs Rp 13.500).

Dana pembangunan pipa bersumber dari kas internal masing-masing perusahaan. Sesuai porsi kepemilikan, PGN akan mendapat porsi 40 persen pada proyek tersebut, sementara Pertamina mendapat 60 persen.

Gas yang akan dialirkan ke pipa ini berasal dari Blok Corridor yang dikelola oleh ConocoPhilips di Sumatera Selatan. Selain itu, akan ada tambahan gas dari Blok Bentu yang dioperasikan oleh Energi Mega Persada (EMP).

Total pasokan gas yang akan mengalir ke jaringan pipa transmisi tersebut sekitar 200 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Gas tersebut akan dialirkan untuk memenuhi kebutuhan industri di Riau, kebutuhan pelabuhan, industri petrokimia, dan kebutuhan operasional kilang Dumai Pertamina.

"Pada prinsipnya di sisi PGN sudah siap, tinggal menunggu kesiapan dari mitra," kata Danny.

Gas bumi PGN digunakan sebagai pengganti LPG untuk produksi kertas di Bekasi. Pengalihan bahan bakar menjadi gas bumi PGN ini dimulai pada awal Juli 2017. Produsen kertas mampu menghemat biaya hingga 40 persen dengan menggunakan gas bumi PGN. Gas bumi PGN digunakan sebagai pengganti LPG untuk produksi kertas di Bekasi. Pengalihan bahan bakar menjadi gas bumi PGN ini dimulai pada awal Juli 2017. Produsen kertas mampu menghemat biaya hingga 40 persen dengan menggunakan gas bumi PGN.

Tidak hanya di Dumai, saat ini PGN juga sedang mengembangkan infrastruktur pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau.

PGN juga mengembangkan pipa gas bumi di Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 42 km. Selain itu, BUMN gas itu masih dalam proses membangun jaringan pipa distribusi gas bumi di Pasuruan, Mojokerto.

Saat ini, PGN telah membangun dan mengoperasikan infrastruktur pipa gas bumi sepanjang 7.270 km atau setara 80 persen pipa gas bumi hilir seluruh Indonesia. Meski terus membangun proyek infrastruktur jaringan gas bumi, PGN tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dari infrastruktur tersebut, PGN mengalirkan gas ke 1.652 pelanggan industri dan pembangkit listrik, 1.929 pelanggan komersial atau hotel, restoran, dan rumah makan, usaha kecil. PGN juga mengalirkan gas ke 204.000 pelanggan rumah tangga. Pelanggan PGN ini tersebar di 19 kota di 12 provinsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com