Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ivan Tambunan
Pegiat Fintech

Anggota Asosiasi FinTech Indonesia
dan Co-Founder & CEO Akseleran

Mencari Obat Kesenjangan Ekonomi

Kompas.com - 24/10/2017, 21:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Berdasarkan data BPS, pendapatan per kapita Indonesia tahun 2016 mencapai Rp. 47,96 juta, naik secara signifikan dari Rp 30,8 juta pada tahun 2011.

Namun demikian, perlu ditelaah lebih dalam apakah kenaikan pendapatan per kapita tersebut dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Pasalnya, kesenjangan ekonomi di Indonesia cukup memprihatinkan. Berdasarkan Global Wealth Report dari Credit Suisse, Indonesia merupakan salah satu negara paling timpang di Dunia.

Untuk mengurangi kesenjangan ekonomi, pendapatan masyarakat perlu meningkat secara merata.

Salah satu cara ampuh untuk mencapai hal tersebut adalah dengan memastikan bahwa masyarakat menempatkan sebagian besar asetnya pada aset yang bersifat produktif seperti aset finansial dalam bentuk saham, reksa dana, obligasi maupun pinjaman.

Masalahnya, dalam Global Wealth 2017 Report yang dikeluarkan Boston Consulting Group, terkuak bahwa masyarakat Indonesia yang memiliki aset kurang dari 1 juta dollar AS rata-rata memegang lebih dari 75 persen asetnya dalam bentuk uang dan tabungan.

Padahal bunga tabungan dan deposito di Indonesia hanya memberikan imbal hasil sampai sekitar 6 persen per tahun, jauh dari imbal hasil saham, reksa dana, obligasi dan pinjaman.

Lebih lanjut, laporan tersebut menyatakan bahwa 0,1 persen orang Indonesia menguasai 51,8 persen aset finansial.

Jenis aset finansial dan tingkat imbal hasilnya per tahunDok. Akseleran Jenis aset finansial dan tingkat imbal hasilnya per tahun

Tidak meratanya penguasaan aset finansial yang produktif di masyarakat disebabkan dua alasan utama. Yang pertama adalah permasalahan budaya dan ketidakpahaman. Banyak yang beranggapan investasi itu tabu dan tidak paham dengan produk investasi yang ada.

Alasan kedua adalah akses investasi yang tidak ramah, tidak mudah, dan menakutkan bagi banyak orang.

Untuk dapat membeli saham atau obligasi misalnya, selalu ada batasan minimal investasi yang besar, dengan kewajiban mendaftar secara fisik dan proses yang rumit. Hal tersebut menjadi momok bagi masyarakat lapisan terbawah untuk ikut berinvestasi dan membeli aset finansial.

Teknologi finansial (tekfin) dapat menjadi andalan untuk membuka akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk menguasai aset finansial dan mengatasi kedua permasalahan di atas. 

Dengan kekuatan teknologi dan perangkat digital, perusahaan tekfin mempermudah dan menyederhanakan proses berinvestasi.

Selain itu, perusahaan tekfin juga berada di lini terdepan dalam melakukan edukasi mengenai aset finansial.

Sebagai contoh, sekarang melalui produk BukaReksa dari BukaLapak yang bekerja sama dengan Bareksa, orang bisa berinvestasi reksa dana secara online hanya dengan mengeluarkan dana sebesar Rp10.000 dan mengisi form yang relatif singkat.

Contoh lainnya, bila dulu orang sulit mendapatkan informasi lengkap seputar investasi saham di pasar modal, kini setiap orang bisa mengakses situs seperti Stockbit yang memberikan alat untuk menganalisa saham secara online dan mudah.

Salah satu layanan tekfin yang mengviralkan investasi bagi masyarakat adalah platform crowdfunding.

Di platform crowdfunding, masyarakat mengumpulkan dana secara bersama-sama untuk membiayai suatu usaha atau kegiatan secara online.

Berbagai pilihan jenis aset finansial pun ditawarkan oleh berbagai platform crowdfunding di Indonesia, seperti Akseleran yang memberikan kesempatan berinvestasi pada UKM dalam bentuk pinjaman (biasa disebut p2p lending) dan penyertaan modal atau saham (biasa disebut equity crowdfunding).

Dalam membuka akses kepada masyarakat untuk menempatkan aset finansialnya, platform crowdfunding seperti Akseleran berperan untuk menciptakan proses mempertemukan penggalang dana dengan investor yang praktis, aman dan modern sehingga kegiatan transaksi dapat dilakukan secara elektronik melalui komputer, smartphone, atau perangkat digital lainnya.

Platform crowdfunding juga bertanggung jawab untuk mengurus proses administrasi dari investasi serta melakukan proses seleksi usaha, analisa kredit dan investasi, dan mitigasi risiko.

Tugas investor tinggal mempelajari kesempatan investasi yang ada dan melakukan investasi pada usaha yang dipercayainya.

Dengan nilai investasi mulai dari Rp.100.000, platform ini diharapkan mampu menarik perhatian investor pemula.

Dengan kemudahan yang ada, tak heran bahwa dalam waktu kurang dari 1 tahun sejak OJK mengeluarkan aturan main peer-to-peer lending, investasi dalam bentuk pinjaman yang berhasil dikumpulkan dari masyarakat melalui berbagai platform crowdfunding telah mencapai Rp. 1 triliun.

Melalui upaya edukasi meningkatkan kesadaran akan pentingnya aset finansial yang dibarengi dengan akses investasi yang mudah, diharapkan kenaikan pendapatan per kapita dapat dinikmati oleh masyarakat secara lebih merata dan mengurangi kesenjangan ekonomi.

Namun demikian, perusahaan tekfin tidak bisa melakukannya sendirian. Butuh dukungan stakeholder lain baik pemerintah, sektor swasta maupun masyarakat sendiri untuk menciptakan ekosistem yang kondusif untuk mewujudkan cita-cita bersama ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com