Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Bank Mandiri: Gerai Ritel Berguguran Bukan akibat Pelemahan Daya Beli

Kompas.com - 25/10/2017, 11:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Permasalahan terkait daya beli masyarakat di Indonesia masih menjadi perdebatan, terlebih saat ini banyak para pemain industri ritel menutup gerai cabangnya akibat nilai penjualan tak mencapai target.

Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Kartika Wirjoatmojo, mengatakan, persaingan industri ritel memang terus berlangsung ketat, ditambah dengan banyaknya pemain atau pelaku usaha yang bersaing pada sektor ritel di Indonesia.

"Ini interpretasi saya, kalau ritel itu kan memang kompetisi ketat, karena kalau di ritel banyak yang mmbuka gerai besar, ada yang grosir, ada yang minimart, jadi ritel ada over expand juga," ungkap Kartika usai paparan publik kinerja Bank Mandiri di Jakarta, Selasa (24/10/2017).

(Baca: Sri Mulyani Pastikan Pernyataan Presiden Soal Isu Daya Beli Valid)

Kartika mengatakan, dari sisi daya beli produk besar seperti rumah, mobil, dan saat ini sedang menuju arah positif.

"Jadi sebenarnya walaupun ada isu perlambatan ekonomi, ataupun pelemahan daya beli masyarakat, sebenarnya pembelian big item seperti pembelian mobil, rumah sudah membaik," kata Kartika.

Dengan melihat realitas tersebut, bagi perbankan hal ini menjadi peluang untuk semakin meningkatkan pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) maupun kredit mobil hingga akhir tahun.

"Dari pembelian rumah maupun mobil prospek masih cerah, jadi kami optimis bahwa tahun depan harusnya kalau masyarakat berani ambil kredit maka ekspektasinya tahun depan lebih baik," jelasnya.

Sementara itu, hingga kuartal III 2017 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 15,07 triliun, mengalami kenaikan 25,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,01 triliun.

Kemudian dari sisi rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan) juga mengalami perbaikan menjadi 3,75 persen secara gross dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,81 persen.

Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 10,3 persen menjadi Rp 761,5 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 690,5 triliun.

Kompas TV Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita justru mengatakan, kondisi bisnis ritel saat ini dalam kondisi sangat baik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Percepat Penanaman Padi di Kabupaten Bogor

Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Percepat Penanaman Padi di Kabupaten Bogor

Whats New
Jadwal MRT dan LRT Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024

Jadwal MRT dan LRT Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

Whats New
Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Whats New
Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Whats New
Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Whats New
Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Whats New
Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Whats New
Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Whats New
TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

Whats New
Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Whats New
Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan 'Seller' untuk Kembali Berjualan

TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan "Seller" untuk Kembali Berjualan

Whats New
Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com