Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan Batik Air Jakarta-Medan Alami Turbulensi Hebat

Kompas.com - 25/10/2017, 13:59 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerbangan Batik Air dengan nomor ID 6890 yang menggunakan Pesawat Boeing 737-800 NG rute Jakarta-Medan mengalami guncangan atau turbulensi hebat pada Selasa (24/10/2017).

Turbulensi tersebut terjadi saat pesawat sedang terbang di wilayah udara Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara. 

Humas Lion Group, Ramaditya Handoko menerangkan, pesawat mengalami guncangan yang cukup kuat  dalam cuaca yang tidak berawan atau dikenal dengan istilah "Clear Air Turbulance" (CAT).

Saat itu, ungkap Rama, pesawat Batik Air tersebut mengangkut 114 penumpang dan 7 awak pesawat. 

(Baca: Turbulensi Hebat Terpa Dua Pesawat, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Langit Indonesia?)

"Pesawat  yang diterbangkan Capt. Rizky Nusa (seorang pilot senior) mendarat dengan baik dan sempurna di Bandara Internasional Kualanamu (Medan)," ujar Ramaditya dalam keterangannya, Rabu (25/10/2017).

Namun, setelah mendarat diketahui ada satu orang penumpang dan satu orang awak kabin mengalami cedera, sedangkan penumpang dan awak pesawat lainnya dalam keadan sehat.

Kedua korban langsung di bawa ke Klinik Kesehatan Bandara, setelah dilakukan pengecekan oleh Dokter Kesehatan Bandara diketahui penumpang atas nama Hoen Tjeng Ke mengalami patah tulang belakang dan awak kabin atas nama Sasi Yuni Triastuti mengalami patah kaki. 

Selanjutnya, kedua korban di rujuk ke Rumah Sakit Grand Medistra untuk dilakukan perawatan lanjutan. Sementara, penumpang lainnya setelah mengambil bagasi masing-masing langsung meninggalkan Bandara Kualanamu.  

(Baca: Ini Kata Pilot Senior Soal Turbulensi)

Apa itu CAT?

Seperti diketahui, CAT adalah jenis guncangan yang kejadiannya tidak terkait dengan kehadiran awan.

Pesawat terbang biasanya mengalami guncangan saat melintas daerah berawan dan jarang mengalami guncangan pada saat terbang di cuaca tidak berawan, namun tidak dengan CAT. 

Saat CAT, pesawat justru mengalami guncangan pada ruang udara yang tidak berawan dan tanda-tanda untuk kejadian seperti ini belum dapat dideteksi oleh instrument pesawat.

"Kami akan melakukan penanganan secara maksimal terhadap pelanggan dan awak kabin kami yang mengalami cedera akibat hal ini sebagai bentuk jaminan dan pelayanan dalam menjaga keselamatan dan keamanan, serta kenyamanan," pungkas dia. 

Kompas TV Penumpang Batik Air Melahirkan di Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com