Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Rights Issue, Peringkat Bank Muamalat Terancam Dipangkas

Kompas.com - 25/10/2017, 14:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Peringkat PT Bank Muamalat Indonesia bisa dipangkas jika melakukan aksi penerbitan saham baru (righst issue).

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) tetap menyematkan peringkat A bagi bank syariah pertama di Indonesia tersebut, namun ada label tambahan yakni "credit watch dengan implikasi negatif".

Melalui rilis Pefindo yang ditulis dua analisnya, yakni Dyah Puspita dan Danan Dito, Pefindo menjelaskan bahwa label tersebut diberikan sebagai efek dari rencana rights issue Bank Muamalat senilai Rp 4,5 triliun.

Pefindo menyatakan, rights issue yang diperkirakan berlangsung pada Desember 2017 mendatang, akan berdampak pada struktur kepemilikan saham Bank Muamalat.

(Baca: Dari Bisnis Sewa Organ Tunggal, Setiawan Ichlas Akuisisi Bank Muamalat)

Padahal selama ini, peringkat Bank Muamalat lebih banyak ditunjang oleh keberadaan salah satu pemegang saham terbesarnya, yakni Islamic Development Bank (IDB). IDB hingga saat ini masih memiliki 32,7 persen saham Bank Muamalat.

Selain itu, IDB merupakan institusi yang menyandang peringkat investment grade dari Standard & Poor's (S&P) di level AAA.

Pefindo mengisyaratkan, peringkat Minna Padi sebagai calon investor strategis yang akan masuk lewat aksi pembeli siaga rights issue Bank Muamalat, masih di bawah IDB.

"Profil pemegang saham yang lebih lemah akan menghasilkan tingkat dukungan yang lebih rendah dan berpotensi memberikan tekanan pada peringkat BBMI (Bank Muamalat)," tulis Dyah Puspita dan Danan Dito, analis Pefindo, Selasa (24/10/2017).

Selanjutnya, peringkat Bank Muamalat bakal dipangkas jika dalam pandangan Pefindo, pemegang saham yang baru memiliki kemampuan dukungan lebih lemah dibandingkan profil pemegang saham saat ini.

Peringkat juga Bank Muamalat juga akan diturunkan jika profil permodalan dan kualitas aset bank memburuk karena penundaan proses rights issue yang berkepanjangan.

"Kami akan mencabut status credit watch dan menegaskan peringkat BMI, jika rencana rights issue terealisasi dan Pefindo memandang pemegang saham baru memiliki kemampuan dan komitmen yang kuat untuk mendukung BBMI," terang kedua analis.

Menanggapi langkah Pefindo itu, Harry Danardojo, Head of Strategic and Corporate Planning Minna Padi menjawab singkat. "IDB akan tetap jadi pemegang saham," kata Harry kepada KONTAN. (Yuwono Triatmodjo)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Peringkat Muamalat terancam dipangkas" pada Rabu (25/10/2017).

Kompas TV Pemerintah akan menerbitkan sukuk ritel alias surat utang ritel syariah 4 Februari ini sampai 2 Maret mendatang. Investasi mana yang lebih menarik, sukuk ritel ataukah reksadana? Sudah ada perencana keuangan prita ghozie untuk membahasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com