Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Labuhan Didorong Jadi Kampung Iklim Pertama di Madura

Kompas.com - 25/10/2017, 16:07 WIB

BANGKALAN, MADURA – Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, didorong untuk menjadi desa pertama di Madura yang terlibat dalam Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Desa Labuhan saat ini merupakan desa binaan PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO).

Desa ini berhasil melakukan konservasi  dan rehabilitasi kawasan mangrove. Keberhasilan ini menjadi pendukung Desa Labuhan berpartisipasi dalam gerakan nasional pengendalian perubahan iklim berbasis komunitas untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur, Diah Susilowati mengatakan, pihaknya mendorong Pemerintah Kabupaten Bangkalan untuk mengusulkan Desa Labuhan menjadi desa atau kampung iklim.

(Baca: Mangrove, Benteng Nelayan Halau Abrasi di Pesisir Tanjung Mas Semarang

"Kawasan mangrove lebih efektif sekitar 5 persen dalam menyerap emisi karbon dibandingkan kawasan hutan lain," kata dia saat "Sosialisasi dan Penyuluhan Lingkungan di Taman Pendidikan Mangrove (TPM), Labuhan Bangkalan, Jatim, melalui siaran pers, Rabu (25/10/2017).

Dia mengatakan di dalam Kampung Iklim, warga diberdayakan secara ekonomi dengan mengedepankan aspek lingkungan, seperti penanaman mangrove yang telah dilakukan warga Labuhan.  

Selain itu, pengelolaan sampah didorong menjadi biogas, membentuk embung (waduk) guna meningkatkan cadangan air, atau peningkatan kapasitas warga sekitar  agar berupaya menjaga lingkungan dan kebersihan.

"Apabila sudah masuk Proklim, sumbangan suatu desa terhadap pengurangan efek GRK bisa dihitung dengan pasti,” katanya.

Selama ini, tutur dia, belum ada satu desa pun di Madura yang mendapat status kampung iklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Bahkan untuk level provinsi saja baru ada beberapa seperti desa di Bojonegoro, Blitar dan Malang. "Mekanismenya diusulkan dari daerah, lalu pusat yang menilai dan memutuskan," kata dia.

Prolim sendiri merupakan gerakan nasional yang diluncurkan pada Desember 2016, walau program ini sudah berjalan sejak 2012.  

Kriteria lokasi Proklim juga diperluas mencakup wilayah yang masyarakatnya telah melakukan upaya adaptasi dan mitigasi secara berkesinambungan, seperti komunitas pondok pesantren, perguruan tinggi, dan lain-lain.

Hal ini juga sebagai wujud pelaksanaan Perjanjian Paris dimana Pemerintah RI telah meratifikasinya menjadi Undang-Undang No 16 Tahun 2016 tentang Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim.

General Manajer (GM) PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) Kuncoro Kukuh mengatakan PHE WMO berkomitmen untuk mendukung pembentuan Proklim di Labuhan.

Dia mengatakan bahwa perusahaan selalu mendukung pembentukan Proklim di Desa Labuhan dengan membangun Taman Pendidikan Mangrove (TPM).  

Penanaman mangrove dan cemara laut di Desa Labuhan telah menghasilkan 839,24 ton CO2eq serapan karbon per tahun.

Menurut dia, secara keseluruhan, pengelolaan area konservasi mangrove di Labuhan ini sudah sangat bagus. Tapi, kegiatan kampanye agar semua pihak menjaga kelestarian hutan mangrove ini perlu terus digalakkan.

"Salah satunya, mengingatkan bahaya sampah pagi pohon mangrove. Diharapkan program mangrove akan bermanfaat tidak hanya warga sekitar tapi masyarakat umum. Mangrove juga tidak hanya cegah abrasi api juga bernilai ekonomi dan pariwisata," kata dia.

Taman Pendidikan Mangrove bekerja sama dengan 13 perguruan tinggi di Indonesia dalam pengembangan riset mangrove seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Trunojoyo, dan Universitas Trisakti Jakarta.

Saat ini Taman Pendidikan Mangrove telah berkembang menjadi sentra pemeliharaan lingkungan, sosial, maupun ekonomi masyarakat sekitar.

"Kehadiran TPM sangat membantu masyarakat sekitar. Sekarang masyarakat sadar bahwa lingkungan harus dijaga. Selain itu, masyarakat telah merasakan manfaat ekonomi dari terpeliharanya ekosistem mangrove,” tutur Sekretaris Kelompok Tani Mangrove Cemara Sejahtera, Sjahrir.

Menurut salah satu local hero Pertamina itu, pembinaan lingkungan mangrove secara langsung mengajarkan masyarakat untuk kreatif memanfaatkan potensi ekonomi sekitar.

Dia menyebut saat ini masyarakat sudah ada yang mengembangkan kopi Labuhan, yakni produk kopi lokal yang dicampur dengan biji mangrove.  Selain itu, berkembang pula budidaya kepiting soka dan pepaya celini.

Kompas TV Objek Wisata Hutan Mangrove di Brebes Jadi Primadona

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Whats New
PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

Whats New
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Whats New
Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Whats New
Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Whats New
PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

Whats New
KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com