Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ranjang 69", Kisah Jungkir Baliknya Usaha Mi Ramen Pemuda Kembar

Kompas.com - 28/10/2017, 10:38 WIB
Ari Maulana Karang

Penulis

GARUT, KOMPAS.com - Menggeluti dunia usaha sejak masih kuliah, Rizqa Rahman Sidik (28) dan kembarannya Rizqi Rahmanul Hakim (28), ternyata sudah cukup kenyang menjalani pahitnya menjadi seorang pengusaha.

Saat ini, kesuksesan mulai bisa dinikmati keduanya setelah jatuh bangun hingga delapan kali membangun bisnis. Ya, bisnis itu adalah "Mie Ramen Ranjang 69".

Tahun 2017 ini saja, sudah 14 gerai usaha "Mie Ramen Ranjang 69" yang berhasil dibuka di berbagai kota, mulai dari Pandeglang Banten hingga Purwokerto Jawa Tengah. Omzet yang diraih keduanya pun tidak sedikit, meski mereka malu-malu mengungkapkannya.

Usaha kuliner mie ramen yang dijalani anak kembar dari pasangan suami istri Siswanto Jatnika dan Yanti Sugiharti ini, dimulai tahun 2011 saat keduanya masih kuliah di Universitas Padjadjaran Bandung.

Saat itu, gerai mie ramen milik mereka hanyalah sebuah kios kecil berukuran 3x4 meter di kawasan Jatinangor.

Awalnya, menurut Izqa, demikian Rizqa biasa disapa, nama kedai mie ramen mereka adalah Oishi ramen dengan menu mie ramen super pedas. Karena berbagai kendala, usaha mie ramen mereka pun akhirnya sulit berkembang. Apalagi, usai kuliah mereka sempat bekerja.

Rizqa sempat menjadi wartawan media cetak regional di Bandung, sementara Rizqi bekerja di perusahaan pemasok peralatan di pembangkit listrik panas bumi di Garut.

Dari berbagai masukan penikmat mie ramen Oishi Ramen mereka, Rizqa mendengar soal banyak komentar di media sosial soal pedasnya mie ramen buatan mereka yang membuat kepala penikmatnya terasa "jangar" (pusing).

Apalagi, tempat makan yang sempit membuat pengunjung kegerahan hingga para pengunjung dipastikan akan berkeringat saat menikmati mie ramen buatan mereka.

Mendengar suara-suara pengunjung di Medsos, awalnya membuat Rizqa dan adiknya kecut nyali untuk terus melanjutkan usahanya. Namun, kejelian Rizqa yang lulusan fakultas komunikasi Unpad, mengubah keadaan dengan merubah nama Oishi Ramen menjadi Ranjang yang merupakan kepanjangan dari Ramen Jangar.

Sementara, angka 69 mereka tambahkan untuk menggambarkan betapa susahnya mereka membuka dan membangun usaha hingga istilah jungkir balik usaha dipresentasikan mereka dalam angka 69.

"Angka 69 juga menggambarkan kembar, kan kita anak kembar," katanya saat ditemui di salah satu gerai usahanya di Jalan Cimanuk Jayaraga Kecamatan Tarogong Kidul, Jumat (27/10/2017).

Rizqa mengaku, setelah memiliki nama usaha baru tepatnya pada 9 September 2011, dirinya bersama adiknya akhirnya memutuskan untuk total membangun usaha sendiri dan berhenti bekerja. Pilihan ini, ditentang keras kedua orangtuanya. Namun, keduanya tetap pada pendiriannya.

"Kita baru kasih tahu orangtua berhenti kerja setelah membuka kedai kedua di Garut tahun 2012," katanya.

Nama Ranjang 69 sendiri, awalnya menurut Rizqa sempat juga digunjing karena ada konotasi negatif. Namun, seiring waktu akhirnya semua bisa mengerti maksud nama Ranjang 69.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com