Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Situasi Gila" yang Memusingkan Pengusaha Departemen Store

Kompas.com - 28/10/2017, 13:42 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu per satu ritel ternama di Jakarta terus berguguran. Usai Matahari dan Ramayana, giliran Lotus Departemen Store yang akan menutup beberapa gerainya.

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan, ada berbagai hal "gila" yang membuat para pengusaha department store pusing dan memilih untuk menutup gerai-gerainya.

"Cost (operasional departemen store) makin menggila," kata Wakil Ketua Aprindo Tutum Rahanta dalam acara talkshow Trijaya FM di Jakarta, Sabtu (28/10/2017).

Di tengah persaingan sesama ritel, pengusaha department store juga harus berjuang bertahan di tengah perkembangan pesat online shop. Hal ini dinilai sebagai salah satu penyebab berkurangnya pengujung pusat perbelanjaan.

Baca juga : Perusahaan Ritel Banyak Tutup, Apa yang Sebenarnya Terjadi

Di sisi lain, tutur Tutum, pengusaha department store juga harus mengeluarkan biaya operasional. Parahnya tutur dia, biaya operasional departemen store kian hari justru makin melonjak, sehingga menambah pusing.

"Sewa tempat makin tinggi, gaji pegawai tinggi, sementara orang yang datang makin sedikit," ujarnya.

Akibatnya, para pengusaha department store memilih untuk menutup beberapa gerainya. Hal itu dilakukan agar biaya operasional tidak semakin membengkak dan membebani keuangan perusahaan.

Baca juga : Gerai Ritel Berguguran, Bos Tokopedia Bantah E-Commerce Penyebabnya

Selain itu, para pengusaha department store juga ada yang beralih ke bisnis online shop. Tidak adanya biaya sewa tempat dan jumlah pegawai yang seadanya, membuat cost operasional tidak setinggi membuka gerai.

Meski begitu, Aprindo meminta pemerintah untuk membuat aturan yang adil sehingga para pengusaha ritel bisa bersaing dengan online shop. Salah satu aturan yang diminta yaitu pengenaan pajak e-commerce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com