JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi menegaskan banyaknya toko ritel konvensional yang tutup bukan karena adanya penurunan daya beli masyarakat. Kondisi itu terjadi lebih karena terjadi perubahan tren.
"Tapi karena (tren) berubah dari (belanja) offline ke online," kata Ken, dalam konferensi pers yang diselenggarakan di kantor Ditjen Pajak, Jakarta Selatan.
Ia mengungkapkan hal tersebut terkait ada beberapa pelaku usaha ritel konvensional yang menutup gerai usahanya akibat dari sisi pendapatan tak sesuai target perusahaan, di antaranya 7-Eleven, PT Matahari Department Store.
(Baca juga : Gerai Ritel Berguguran, Bos Tokopedia Bantah E-Commerce Penyebabnya)
Terbaru, Lotus Department Store dan Debenhams akan ditutup oleh PT Mitra Adi Perkasa Tbk pada akhir bulan Oktober dan akhir tahun ini.
Ken menyebut, daya beli masyarakat tidak menurun karena penerimaan pajak dari jasa kurir dan sewa gudang tetap meningkat. Selain itu, ada peningkatan sebesar 14 persen dari penerimaan pajak final oleh pelaku usaha kecil menengah beromzet di bawah Rp 4,8 miliar per tahun.
"Banyak pihak mengatakan daya beli turun, tapi transaksi PPN yang kami peroleh itu naik. Pajak ritel juga naik, artinya daya beli tetap ada," kata Ken.
(Baca juga : Menkeu Telisik Penyebab Tutupnya Gerai Ritel Modern Lotus)
Berdasarkan data dari Direktur Potensi dan Kepatuhan dan Penerimaan Pajak, Yon Arsal, penerimaan PPN tumbuh 12,1 persen pada bulan Oktober ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sektor industri tumbuh 16,63 persen, perdagangan tumbuh 18,74 persen, dan keuangan tumbuh 9,08 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Dia menjelaskan, pola konsumsi masyarakat dari sektor perdagangan tumbuh 18,7 persen yang berasal dari pertumbuhan dari Pajak Penghasilan (PPh) final 1 persen sebesar 41 persen. Kemudian kinerja jasa kurir secara agregat tumbuh 30 persen, PPh Pasal 23 tumbuh 113 persen, PPN dalam negeri tumbuh 23 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.