Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Bursa Saham Dubai, BEI Ajak Kerja Sama Financial Hub Halal

Kompas.com - 30/10/2017, 07:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

DUBAI, KOMPAS.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengkaji kerja sama dengan bursa saham Dubai, Dubai Financial Market (DFM) untuk membentuk financial hub halal.

Hal itu disampaikan Tito usai pertemuannya dengan DFM di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada Minggu (29/10/2017). Sebelumnya, Tito dan rombongan BEI berkesempatan melihat situasi di dalam DFM serta melihat pembukaan bursa tersebut pukul 10.00 waktu setempat.

Menurut Tito, DFM siap menjalin kerja sama tersebut. Apalagi, kapitalisasi pasar Indonesia masih sekitar dua kali lebih besar dari bursa Dubai.

Kapitalisasi pasar atau market cap bursa saham Indonesia saat ini sekitar 480 miliar dollar AS. Sementara bursa Dubai sekitar 213 miliar dollar AS.

Kapitalisasi pasar bursa saham Indonesia dan Dubai tersebut, meski digabung dengan kapitalisasi pasar bursa Malaysia, ternyata masih lebih kecil ketimbang kapitalisasi pasar Google dan Yahoo.

"Kalau melihat itu, kenapa harus saling berantem antara bursa? Kenapa tidak kerja sama saja?" kata Tito.

Tito belum dapat menjelaskan detil kerja sama antara kedua bursa ini. Sebab dalam dua pekan, tim dari BEI akan kembali ke Dubai untuk membahas detil kerja sama tersebut dan melihat peluang apa yang bisa dilakukan.

"Apakah nanti dual listing, atau stock exchange bersama, masih belum tahu," imbuh dia.

Tito juga belum bisa memaparkan produk apa saja yang akan dihasilkan lewat kerja sama ini. Dia juga belum bisa memastikan hasil kerja sama ini terlihat dalam waktu dekat. Sebab, kedua bursa masih harus membahas hambatan yang bisa muncul, di antaranya harmonisasi regulasi.

Bursa Turki

BEI juga menjajaki peluang kerja sama dengan bursa saham negara lain selain dengan Dubai, yakni ke Turki. Jarak Turki sendiri hanya 1 hari perjalanan laut dari Dubai.

Meski begitu, Tito bilang belum tentu akan langsung menggandeng Turki bergabung dalam kerja sama BEI dengan bursa Dubai.

"Sekarang ketua tim berangkat ke Turki untuk melihat peluang di sana," ujar Tito.

Lantas, kenapa BEI tidak mengajak bursa syariah di Malaysia untuk ikut bekerja sama?

Tito mengatakan, Malaysia masih satu zona waktu dengan Indonesia. Dia melihat Dubai dengan perbedaan waktu signifikan dengan Indonesia lebih menarik untuk diajak kerja sama.

 

Kompas TV Meski terus ditinggal pemodal asing, indeks harga saham gabungan di bursa efek indonesia melaju mendekati angka 6.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com